RUNTUHNYA PONDASI BANGSA AKIBAT ZINA
Setiap negara tidak terlepas dari krisis, baik krisis ekonomi, krisis sosial, krisis moneter, krisis hukum dan krisis moral. Problema ini tidak terkecuali di negara yang menyandang julukan “Heaven Earth” (Tanah Syurga), yakni Indonesia. Kekayaan Indonesia yang diformulasi oleh Sumber Daya alam ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki marketabilitas yang cukup tinggi dikancah Internasional, sehingga dari realitas ini tidak sedikit negara asing yang hiperaktif untuk mengelola serta berpacu untuk menjadi investor di Indonesia. Namun sayang, realitas tersebut hanya sebuah fakta tanpa aksi nyata, sebuah fakta yang membelakangi prosfek negara yang sebenarnya, sebuah fakta yang justru mendekam kehidupan masyarakat kurang upaya. Hal ini didasari taktik manajemen yang keliru, alhasil sikap yang tidak kompetent dan tidak produktif dalam memanajemen, membuat masyarakat mengalami penurunan ekonomi secara drastis mendorong mereka bertindak nekad.
Krisis tersebut memiliki defiansi negative yang cukup besar terhadap masyarakat karena tidak bisa menyumbang profit, namun sebaliknya memaksa mereka beraksi nekad, yang mana secara otomatis membuat mereka lebih memprioritaskan nafsu ketimbang dosa. Namun tidak hanya itu, hal ini juga dikarnakan orang tua bersifat pasif dan tidak kompeten terhadap aktifitas anak, sehingga anak-anak tidak lagi respek terhadap orang tua. Padahal jika ditinjau kembali, anak-anak yang merupakan pemuda sebagai asset berharga suatu negara sangat kaya akan ide-ide yang dinamis, yang mana ide-ide tersebut dilandasi nilai-nilai yang ideal. Namun, bobroknya wadah aspirasi di Indonesia membuat anak-anak bangsa tidak memiliki indikasi yang tepat untuk mencapai keberhasilan.
Alhasil, kebobrokan wadah aspirasi di Indonesia menjadikan mereka gersang dengan julukan yang namanya “takwa”. Sehingga zina bukanlah menjadi momok oleh semua kalangan, profesi dan usia. Kalangan tua, kalangan muda, perguruan tinggi, SMA, SMP bahkan SD sekalipun memberanikan diri untuk berzina. Tidak terkecuali dimana berada, dimana lokasinya, kapan waktunya, apa akibatnya dan siapa pun lawannya. Namun berbagai zina seperti pergaulan bebas tetap diprioritas oleh kehidupan mereka yang kurang tertata.
Apabila tindakan bodoh ini dibiarkan merajalela, secara otomatis Indonesia akan runtuh tanpa pondasinya. Mengapa? Karena :
- Secara otomatis zina yang meliputi pergaulan bebas akan mengikis generasi penerus bangsa
- Zina yang merajalela akan mengalihkan haluan bangsa kejurang kebodohan yang tidak diinginkan sebelumnya,
- Zina yang merajai Indonesia membuat negara asing hiperaktif untuk menguasai Indonesia.
Yang mana secara otomatis problema tersebut membutuhkan solusi-solusi untuk meletakkan kembali Indonesia pada titik semula, yakni titik yang tidak menitik-beratkan Indonesia dengan segala problema, titik yang tidak menitik-beratkan Indonesia dengan penguasaan semena-mena serta titik yang tidak menitik-beratkan Indonesia dengan zina yang merajalela. Yakni dengan cara :
- Memperbanyak wadah-wadah aspirasi disetiap wilayah maupun agama,
- Menanam sikap nasionalisme bangsa dikalangan tua maupun muda,
- Memberi perhatian yang exstra distiap profesi dan usia.
- Menetapkan hukum tanpa memandang bulu, ras, usia dan agama.
Jika Indonesia ditata oleh ketetapan yang tertata, zina yang merupakan defiansi terbesar kemajuan bangsa secara pelan akan mundur dengan sendirinya.
Sumber : Gaul Fresh