Menjadi Muslim Itu Ibadah
Ketika kita menjadi muslim, ketika anda memilih untuk beragama islam, hakekatnya anda sedang beribadah kepada Allah.
Ibadah itu beraneka ragam, ada yang bentuknya shalat, puasa, haji, zakat, dst.
Termasuk anda menjadi muslim, juga ibadah.
Yakini, menjadi muslim, bukan hal sia-sia.
Ini amal berpahala.
Karena hakekatnya, ketika kita menjadi muslim, berarti kita sedang memilih agama yang Allah wajibkan untuk umat manusia.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
(QS. al-Baqarah: 208).
Kita bisa perhatikan, dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk menjadi muslim secara kaaffah.
Muslim yang menerima semua aturan Allah secara keseluruhan.
Tidak pilih-pilih. Baik aturan yang sesuai selera kita, atau aturan yang berat untuk kita praktekkan.
Kita bisa menjumpai, banyak orang yang masih pilih-pilih aturan.
Bahkan mungkin diri kita sendiri.
Terkadang kita menimbangnya dengan akal dan pikiran yang sangat terbatas ini. Padahal Allah telah mengingatkan,
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu
(QS. al-Baqarah: 216)
Akal kita yang terbatas, menyebabkan tidak semua yang terbaik untuk kehidupan, bisa kita kenali.
Baik dunia, maupun akhirat.
Di saat itulah, kita butuh aturan dari Dzat Yang Maha Tahu. Aturan untuk mengarahkan mana yang terbaik bagi kehidupan manusia.
Karena itu, orang yang sadar akan keterbatasan dirinya, seharusnya dia lebih mengedepankan untuk tunduk dan taat pada aturan Allah, dan tidak lebih mengunggulkan logika atau perasaannya.
Tentu kita juga sangat berharap agar bisa istiqamah menjalankannya.
Karena Allah berpesan kepada kita untuk selalu istiqamah, minimal istiqamah menjadi seorang muslim.
Allah berfirman dalam satu ayat yang sering dikutip para khatib,
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Jangan sampai kalian mati, kecuali dalam keadaan muslim.”
(QS. Ali Imran: 102).
Pesan Allah, agar kita selalu istiqamah menjadi muslim sampai mati.
Kita juga berharap, agar islam yang kita jalani adalah islam yang berkualitas.
Beragama sesuai dalil.
Bukan beragama karena mengikuti tradisi.
Jika ini diuraikan bagaimana beragama sesuai dalil, tentu butuh kesempatan yang lebih panjang.
Namun secara sederhana, itu bisa kita mulai dengan berusaha mendekat ke sumber islam.
Mempelajari al-Quran dan sunah, sesuai pemahaman para sahabat dan ulama generasi setelahnya.
Wallahu a’lam.
Sumber : Ummu Fahrian Ida