Kabar gembira datang dari pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), lantaran 9 pelajar dari MAN maupun SMA tersebut mendapat penghargaan dari Kedubes AS, setelah mengikuti lomba penulisan esai yang bertema masalah lingkungan hidup, sosial dan budaya.
Para pemenang penulisan esai tersebut ialah, Munawar Aidil yang menulis esai berjudul ‘Mengatasi Kecemburuan Sosial antara Gojek dan Tukang Ojek Pengkolan’, Putri Suryani dengan judul ‘Rusaknya Hutan dan Permasalahan yang Menggunung’ dan Kevina Florensia dengan judul ‘Kota Bersih dengan Pemain Basket Amatir’.
Ketiganya merupakan pelajar dari MAN 4 Jakarta. Selanjutnya dari MAN Insan Cendikia yang meriah penghargaan ini adalah, Belinda Azzahra dengan karyanya yang berjudul ‘Disiplin adalah Pedangmu, Emosi adalah Lawanmu’, Qotrunnada Hamparan Melati dengan judul ‘Menjadi Agen Perubahan melalui ‘Agent of Change T-Shirt’, serta Hanif Saifurrahman ‘Obstructing the Hollow Poverty’.
Sedangkan dari SMA Smart Ekselensia adalah, Insan Maulana dengan esai berjudul ‘Kurangi Polusi, Selamatkan Bumi’, M. Zikrur Rahman dengan judul ‘Gedung dari Sampah, dan Wildan Khoirul Anam ‘Cara Menghentikan Peredaran Narkoba’.
Atase Pers Kedubes AS, John Johnson menyebut, pihaknya memberikan penghargaan kepada masing-masing 3 siswa dari MAN 4 Jakarta, MAN Insan Cendikia Serpong, Tangerang, dan SMA Smart Ekselensia Parung, Bogor ini karena tulisan mereka dianggap lebih berbeda dibanding 91 peserta lainnya saat menggambarkan tema yang dilombakan.
“Kami melihat para siswa dari 3 sekolah tersebut antusias untuk mengikuti lomba dan mereka cerdas mengungkapkan pandangannya dalam bentuk esai,” ujar John Johnson saat memberikan penghargaan di kantornya, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Johnson menjelaskan, program ini diselenggarakan untuk memperkuat hubungan antara Kedubes AS dengan siswa, guru, dan sekolah di Indonesia. Serta meningkatkan pengertian pihaknya dengan dunia pendidikan Indonesia.
“Para siswa pun mendapatkan pengetahuan umum tentang Amerika Serikat khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan,” katanya.
Selain Jakarta, Johnson juga menyebut bahwa program pendidikan yang diselenggarakan pihaknya bekerja sama dengan Lentera Foundation dan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) akan menyentuh daerah lain di Indonesia seperti Solo, Semarang dan Yogyakarta.
Pada September 2015 nanti, beberapa diplomat AS pun akan diutus untuk bertatap muka dan berdialog dengan para siswa dari pesantren. Tujuannya agar para diplomat mengetahui kebudayaan Indonesia di luar Jakarta.
“Serta mengundang para siswa atau guru dari luar Jakarta untuk mengikuti acara-acara yang diselenggarakan oleh Kedubes AS. Sejauh ini kami banyak bekerja di ibu kota Jakarta,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Smart Ekselensia, July Siswanto mengatakan, dengan program yang diselenggarakan Kedubes AS ini, pihaknya memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan tentang Amerika Serikat yang selama ini belum diketahuinya. “Dalam kaitan ini kami memperoleh pengetahuan tentang Amerika dan ke depan kami ingin bekerja sama untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya aplikatif,” tandas July Siswanto. (Gen/Ans).
Sumber : Santri.net