Diriwayatkan ketika Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu (sedang) lewat, khalifah di masa lalu, pemimpin di masa lalu, malam tidak tidur, keliling ke rumah-rumah fuqara, keliling ke rumah-rumah dhu’afa, ke rumah-rumah orang susah.
Memperhatikan rumah anak yatim, barangkali ada rintihan tangis..
Barangkali ada yang kelaparan..
Kemudian satu rumah pun di lewati oleh Sayyidina Umar bin Khattab, dan di situ ada seorang ibu yang lanjut usia yang sendiri sebatang kara dan tidak ada orang bersamanya.
Sayyidina Umar bin Khattab mau lihat apakah pelitanya (lampu rumahnya) hidup atau barangkali perlu dibantu untuk menghidupkan pelitanya.
Maka di malam hari itu ia pun mendengar senandung do’a, munajat dan tangis dari ibu tua itu, maka Sayyidina Umar mendekatkan telinganya (ia berpikir bahwa)
“ jangan-jangan ibu ini lapar, kurang makanannya, aku harus membantunya”
Maka ia pun mendekatkan telinganya (mendengarkan) apa yang dirintihkan ibu itu, dan ternyata ibu itu sedang berdo’a :
“wahai Allah kau telah pisahkan aku dari Nabi Muhammad di dunia, jangan pisahkan lagi aku dengan Nabi Muhammad di akhirat, di dunia sudah kau buat Rasul wafat sebelumku, jangan sampai di akhirat aku tidak jumpa lagi”
Demikian do’a ibu itu, seketika itu juga jatuh robohlah Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu mendengar doa ibu itu, hingga tidak bisa lagi lututnya menahan tubuhnya.
Dia pun jatuh berlutut dan menangis dari rindunya kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dan dari harunya atas do’a ibu yang sudah lanjut usia itu yang masih terus sedih dengan wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wallahu a’lam bisshowab
Semoga kelak kita dikumpulkan oleh Allah dengan kelompoknya para pecinta Rasul.
Aamiiin
Oleh : Habib Mundzir bin Fuad Al Musawa
Sumber : Santri.net