Definisi Santri yang tidak pernah berubah sepanjang zaman
السنتري
بِشَاهِدِ حَالِهِ هُوَ مَنْ يَعْتَصِمُ بِحَبْلِ اللهِ اْلمَتِيْنِ ،
وَيَتَّبِعُ سنَّةَ الرَّسُوْلِ اْلاَمِيْنِﷺ ،
وَلاَ يَمِيْلُ يُمْنَةً وَلاَيُسْرَةً فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ ،
هَذَا مَعْنَاهُ بِالسِّيْرَةِ وَالْحَقِيْقَةِ لاَ يُبَدَّلُ وَلاَيُغَيَّرُ قَدِيْمًا وَحَدِيْثًا
وَاللهُ اَعْلَمُ بِنَفْسِ اْلاَمْرِ وَحَقِيْقَةِ اْلحَالِ
“Santri, berdasarkan peninjauan tindak langkahnya adalah
orang yang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan mengikuti sunnah Rasul SAW serta teguh pendirian.”
Ini adalah arti dengan bersandar sejarah
dan kenyataan yang tidak dapat diganti dan diubah selama-lamanya. Dan Allah-lah Yang Maha Mengetahui
atas kebenaran sesuatu dan kenyataannya.”
Definisi ini ditulis Oleh al-Maghfur Lahu KH Hasani Nawawie, pengasuh Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur
Sumber : Santri.net