Tolak Rencana Belajar Lima Hari

0
333

Terkait dengan surat edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 420/006752/2015 tentang penyelenggaraan pendidikan lima hari selama sepekan di seluruh Kabupaten se-Jawa Tengah, PCNU Lasem Rembang Jawa Tengah keberatan dengan rencana pendidikan yang dinilai menggangu pendidikan informal seperti madrasah diniyah yang kegiatannya dilaksanakan pada sore hari, seusai pulang sekolah formal.

walikota-solo-tolak-rencana-sekolah-lima-hari-DFlLGy8JHK

Hal itu disampaikan Ketua Tanfidziyah PCNU Lasem KH Shalahudin Fattawi kepada NU Online Selasa (29/9).

Shalahudin mengaku, surat edaran yang membuat heboh kaum santri di Lasem itu sudah ia diskusikan secara organisasi dan juga dikonsultasikan kepada seluruh kiai yang ada di wilayah NU Cabang Lasem. Ia menyampaikan, jika semua sepakat satu suara untuk menolak rencana kebijakan Gubernur Jawa Tengah untuk merubah pola pendidikan yang ada di Jawa Tengah.

“Begini Mas, saya sudah melakukan diskusi formal atau non formal kepada semua pengurus dari berbagai tingkatan Ranting sampai MWC, semuanya juga sepakat satu suara merasa keberatan dengan surat edaran Gubernur. Bukan hanya itu saja, kita juga meminta saran kepada para kiai sepuh, juga sepakat dengan kami.”

Shalahudin juga menyebut, jika rencana kebijakan dipaksakan diterapkan di seluruh wilayah di Jawa Tengah, terutama Rembang, sudah barang pasti dapat mengganggu ritme pembelajaran madrasah di Lasem kususnya dan Jawa Tengah pada umumnya. Ia  menambahkan, ada dua ratus lebih madrasah dan pesantren di Lasem menggunakan jam pembelajaran pada sore hari.

“Nah di Lasem ada dua ratus lebih madrasah dan pesantren yang menggunakan jam pembelajaran sore hari, dan itu sudah sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Kalau gubernur memaksakan menerapkan rencana kebijakan, sudah pasti akan mengganggu tradisi pembelajaran yang ada di madarasah dan pondok pesantren,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Shalahudin juga menyampaikan jika PCNU sangat mendukung dengan apa yang di suarakan oleh seribu pelajar dan santri melalui apel akbar pada 28 September di halaman SMK NU Lasem. Sebagai wujud penolakan rencana kebijakan, para pelajar dan santri mengumpulkan seribu tanda tangan.

Sumber : NU Online

Tinggalkan Balasan