Perempuan Diperkosa Karena Salahnya Sendiri

0
597

Salah satu karakter perempuan ada pada fisiknya. Fisik  perempuan itu indah. Itupun diberikan Allah bukan tanpa maksud. Namun sayang, karakter keindahannya saat ini telah diselewangkan. Mereka menjadikan kecantikan sebagai  obyek perhatian semua manusia. Lihatlah, gambar- gambar seronok bisa kita jumpai di majalah, Koran, televisi. Di tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pasar, terminal, kampus apalagi tempat- tempat wisata, banyak perempuan yang tak risih menonjolkan kemolekan tubuhnyan. Celana ketat, baju terbuka, rok mini dan sebangsanya seakan menjadi mode yang harus diikuti.

Jadi, egois rasanya jika seorang perempuan menolak dirinya punya andil dalam merabaknya pelecehan seksual oleh laki-laki. Seorang artis papan atas yang sangat hobi mengeksposs tubuhnya berkata “Tampil seksi itu indah, bukan porno”. Yang lain berkata : ” kalau ada lakilaki iseng, itu kan urusan dia. Aku loo…. gak bermaksud mengundang. Zaman sekarang kebebasan. Jadi, terserah kita donk !! ”

Anehnya, saat mereka menjadi obyek pelecehan seksual yang berat seperti perkosaan, mereka protes berat. Kalaupun selamat, mereka tidak menyadari bahwa perempuan lain yang menjadi korban pelecehan seksual di tempat lain. Bukankah sangat mungkin adanya transfer keseronokan dirinya?

Banyak perkosan terjadi karena pelakunya terpengaruh tayangan seronok. Dan ini bukan rahasia lagi, melihat perfilman Indonesia dengan genre seks dan hantu

Inilah kenyataan yang sulit dihadapi………

“hidup serasa tak nikmat jika harus menutupi kemolekan tubuh”. Mindset ini yang harus diubah. Dan agama Islam-lah yang punya andil. Bukankah konsep “busana islami” hanya ada dalam lembaran-lembaran kitab islam??

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا  [الأحزاب/59]

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri – istrimu, anak – anak perempuanmu dan istri – istri orang – orang yang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh merek. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang”

Jelas sekali, tujuan ayat ini yaitu untuk menjaga kehormatan perempuan Muslimah. Mereka diperintah untuk menutup aurat agar terhindar dari laki-laki pemuas nafsu dan menjaga tangan-tangan jahil.

Dalam khazanah Islam, disajikan karakter perempuan dari generasi terdahulu. Ada Sayyidah ‘Aisyah yang cerdas dan pemberani. Beliau seorang ahli Al Qur’an, al Hadist, kesehatan dan sastra. Ada Zainab, istri ibn Mas’ud yang mempunyai kesempatan mendapatkan rizki lebih, lalu dengan ikhlas, ia menafkahkan suami dan anak-anak yatim yang dipeliharanya. Dimedan lain, Sarah istri nabi Ibrahim yang cantik luar biasa, tetapi ia tak pernah mengeksposs kecantikannya untuk dipamerkan atau mencari sanjungan dan perhatian.

Tak salah, jika di Pondok Pesantren (Salafiyah Syafi’iyah_misalnya) sebagai kawah Condrodimukonya Ulama dan kajian-kajian Islam mengharuskan seluruh elemen berbusana islami. Dilain untuk membentuk karakter-karakter muslimah yang tangguh, juga diharapkan punya prinsip dan berani memperjuangkannya.

The last…

Pepatah jawa mengatakan “Ajining salira ana ing busana ”

Artinya : nilai seseorang tergantung dari busana yang dikenakan..

Renungkan !!!

(Author: YiieZz Jember, img: statik.tempo)

Tinggalkan Balasan