Meulaboh, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Hikmah sebagai satu-satunya perguruan tinggi berbasis dayah di Aceh Barat akan menutup pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018 pada 9 September mendatang. Dalam release yang diterima redaksi, STAI Darul Hikmah masih membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk dua (2) prodi andalannya. Yaitu prodi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) dan prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Ketua program studi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) Rafnidar, MA menjelaskan “Di beberapa kampus di Indonesia seperti IAIN Pontianak, program studi PGRA merupakan program studi favorit bagi calon mahasiswa baru, sebab program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan program pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudhatul Atfal (RA) sedang berkembang pesat di seluruh daerah di Indonesia termasuk Aceh, sehingga membutuhkan banyak tenaga pendidik baru.
“Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan program pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudhatul Atfal (RA) harus menjadi perhatian kita bersama, karena itu pula perlu disiapkan secara baik tenaga pendidik yang profesional. Karena pendidikan pra sekolah bertujuan untuk membantu meletakkan dasar perkembangan sikap anak didik. Termasuk pengetahuan agamanya, keterampilannya, kreatifitas dan karakter yang diperlukan anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.” Tambahnya.
Senada dengan itu, ketua STAI Darul Hikmah Tgk. H. Abdul Jubir, Lc, MA mengatakan bahwa program studi PGRA telah mendapatkan izin resmi dari Menteri Agama melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam sejak tanggal 20 Januari 2015 lalu, sehingga lulusannya tidak hanya bisa mengajar di Raudhatul Atfal (RA), tapi juga di PAUD atau TK yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan.
Lulusan kampus Al-Azhar Mesir ini melanjutkan “Prodi PGRA termasuk prodi baru di kampus STAI Darul Hikmah, prodi yang lebih tua adalah prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Kelebihan prodi PBA di kampus ini dengan kampus lainnya terletak pada system pendidikan yang terintegrasi dengan pendidikan dayah. Sehingga mahasiswa kami bisa lebih aktif mempelajari & mempraktekkan bahasa arabnya. Bahkan sering mahasiswa disini membuat kelompok-kelompok belajar diluar jam kuliah untuk mengasah kemampuan bahasa arabnya dalam kehidupan sehari-hari.”