CyberDakwah.COM.Salah satu kunci sukses untuk mendirikan pondok pesantren adalah kesamaan visi misi kepesantrenan. Niat ikhlas serta semangat berkelanjutan, sebuah cita cita mulia segera terwujud.
Persiapan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Darul Hasan Jatisari, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah akan melanjutkan dan mendirikan sekolah Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama.
“Niat untuk pendirian MTs NU Ma’arif Darul Hasan di PP Darul Hasan perlu persiapan dan kesamaan visi misi kepesantrenan. Sehingga bermacam hambatan dan kendala bisa teratasi,” kata Dr Zainul Abbas kepada nujateng.com dikediamannya, Jumat (10/1/2019)
Zainul menjelaskan, desainnya adalah sekolah berbasis pesantren, sehingga ada dua pengelola. Pertama, pengelola sekolah dan kedua pesantren. Manajemen juga harus berbeda, pesantren di bawah RMI dan MTs NU dibawah LP Ma’arif.
“Disatukan menjadi agar tidak tabrakan dalam pengelolaanya,” tuturnya.
Ia berhapa agar seluruh pengelola baik dari sekolah maupun pesantren perlu kerja sama terutama tentang sarana dan prasarananya. Hal itu sangat penting untuk mensukseskan program pendirian MTs Ma’arif yang berbasis tahfidhul qur an.
Alasannya, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hasan Ky Muhammad Sholeh Al Hafidz adalah kyai yang mempunyai kemampuan dibidang tahfidzul qur an, sangat diandalkan.
Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukoharjo KH. Khomsun Nur Arif mengapresiasi pendirian MTs NU Ma’arif sebagai Awal dari berkembangnya pondok pesantren Darul Hasan. Ia berpesan setelah berkembang santri diwajibkan menetap/mukim di pondok.
“Perjalanan tentu tidak gampang, bermula dari sedikit demi sedikit setelah terlaksana pendirian dan terlaksanya KBM. Kemudian direncanakan untuk dipadukan sistim pembelajaran pondok pesantren dengan memilah santri. Mengajarkan cara membaca Alquran dan yang sudah diarahkan ke hafalan al-Qur’an,” ungkapnya.
Khomsu, sapaan akrabnya juga mengingatkan, cikal bakal sekolah berasal dari pondok pesantren. “Semua ini merupakan awal berangkat berkembangnya Pondok Pesantren Darul Hasan,” ujarnya. (nujateng)