Gus Baha Tolak Bantuan Miliaran Rupiah Untuk Pesantrennya

0
854

Gus Baha yang memiliki nama lengkap KH. Ahmad Bahauddin Nursalim telah menjadi sosok yang sangat dirindukan nasehat dan pengajiannya oleh masyarakat, khususnya netizen Indonesia. Ia selalu menyajikan cerita hikmah yang santai dan menyejukkan dalam setiap pengajian yang direkam oleh santri atau jama’ahnya. Terlebih cerita tentang akhlak para nabi, sahabat, waliyullah dan para ulama yang patut diteladani.

Melaui kisah-kisah tersebut, Gus Baha memberikan ilmu hikmah kepada para santri. Secara tidak langsung pemahaman tentang Alquran, hadits, ilmu alat dan kitab kuning yang biasa diajarkan di pesantren akhirnya mudah dipahami masyarakat awam. Seperti tausiyah yang dikutip dari akun instagram @pesonasantri.

Suatu hari dalam pengajian Gus Baha mengisahkan dirinya sendiri. Saat itu ada seorang donatur datang kepada Gus Baha. Donatur ini datang membawa uang miliaran rupiah

“Gus, kalau panjenengan mau membesarkan pesantren, maka saya akan sumbangkan uang saya ini untuk panjenengan,” kata donatur itu.

Para santri dan jemaah yang mendengar merasa senang karena Gus Baha akan mendapatkan uang miliaran untuk pengembangan pesantren. Dengan uang tersebut, maka pesantren akan semakin maju dengan fasilitas lengkap dan dapat menampung lebih banyak santri lagi.

Namun, apa yang dilakukan Gus Baha? Ternyata ia menolak tawaran uang miliaran dari donator tersebut, kenapa?

Gus Baha beralasan,”Ciri utama ulama itu mengajak orang menuju Allah. Kalau saya terima dan fasilitas pondok saya bagus, takutnya saya malah mengajak orang kepada fasilitas bukan kepada Allah. Kalaupun ada ulama yang menerima sumbangan karena berprinsip bahwa fasilitas bagus akan menghasilkan produk bagus, ya itu silakan. Yang pasti saya memiliki prinsip sendiri dan kamu jangan tiru saya,” ujar Gus Baha.

Gus Baha pun kembali menyarakan, jika ada yang memberi sumbangan berupa uang hingga miliaran jangan sampai ditolak. “Kalau ada yang mau nyumbang kamu uang banyak ya terima saja, gak usah sok-sok-an nolak,” lanjut Gus Baha disambut tawa para santri dan jemaah.

Begitulah sosok Gus Baha. Ia memiliki prinsip tersendiri dalam hidupnya. Kita semua boleh mengikuti gaya beliau, tapi juga boleh mengikuti ulama lain yang berbeda prinsip dan pendapat, semua diambil hikmahnya saja. (Sumber: Oke Muslim)

Tinggalkan Balasan