Untuk memenuhi hand sanitizer yang dibutuhkan 14.000 santriwan dan santriwati P2S2 (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah) Sukorejo, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, dengan keahlian yang dimiliki, sejumlah santri berhasil memproduksi hand sanitizer sendiri, Kamis, (19/3/2020).
Sekretaris P2S2 Sukorejo, Lora Fadhoil mengatakan bahwa minuman herbal tersebut diproduksi santriwati SMK I Ibrahimy dan hand sanitizer diproduksi oleh mahasiswi Farmasi Klinis bersama Komunitas serta Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy Sukorejo.
“Untuk membuat minuman herbal tersebut bahan bakunya mengambil di sekitar rumah kita. Dari hasil produksi hand sanitizer dan minuman herbal tersebut, sementara hanya untuk memenuhi kebutuhan sekitar 14.000 santriwan dan santriwati di pondok dan belum dijual bebas,” jelasnya
Lebih lanjut Lora Fadhoil mengatakan, bahwa untuk proses belajar mengajar di lingkungan pondok pesantren tetap berjalan seperti biasanya.
“Para santri yang berada di pondok tetap masuk dan berjalan seperti hari hari biasanya, dan untuk Ustad yang berasal dari luar pondok dapat melaksanakan kuliah secara online dan bisa memberikan tugas yang lain. Mari kita berdoa agar keadaan cepat normal dan pulih dari wabah corona. Kami berharap kepada orang tua santri tetap tenang dan banyak berdoa,” imbuhnya.
Kapolres Situbondo AKBP Sugandi saat melihat langsung produksi hand sanitizer di ruang Laboraturium Farmasi Klinis pondok pesantren, mengapresiasi atas inovasi dan kreatif santri ditengah maraknya wabah corona di sebagian wilayah.
“Saya apresiasi dalam melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona, para santri bisa memproduksi minuman herbal dan hand sanitizer sendiri untuk memenuhi kebutuhan belasan ribu santri lainya,” tuturnya.
Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, dalam kesempatan ini mengatakan, kita menghindar dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain, kita harus menghindar dari virus corona.
“Mari kita berikhtiar mencari rahmat Allah dan penyembuhan. Kita harus berupaya agar terhindar dan dijauhkan dari segala macam penyakit. Mari kita bertawakkal kepada Allah,” pungkas pengasuh. (mahadaly-situbondo)