Jakarta, Pimpinan Dayah RUMI (Raudhatul Ulum Munirul Islam), Dr. Tgk. Rahmat Saputra, menghadiri International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) 2025 yang digelar di Grand Sahid Jaya, Jakarta. Konferensi internasional ini mengusung tema “Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian.”
Acara yang berlangsung selama 3 hari, mulai dari 24 s/d 26 Juni 2025. Acara ini bertujuan untuk merumuskan arah baru pendidikan pesantren di Indonesia, agar mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman yang autentik.
Konferensi ini mempertemukan para pemimpin pesantren, pembuat kebijakan, dan mitra global untuk memperkenalkan jalur baru dalam pendidikan pesantren yang mengintegrasikan ilmu agama dan teknologi masa kini.
Konferensi dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI periode 2019–2024. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pesantren untuk bertransformasi secara sistematis agar tidak tertinggal di era digital dan globalisasi.
Turut hadir pula Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Dr. (H.C.) H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., yang menegaskan bahwa transformasi pesantren merupakan bagian penting dari agenda besar menuju Indonesia Emas 2045. “Pesantren tidak hanya harus melestarikan nilai-nilai luhur Islam, tetapi juga menjadi pusat lahirnya inovasi, kewirausahaan, dan kepemimpinan masa depan bangsa,” ujar Cak Imin.
Puluhan tokoh nasional dan internasional tampil sebagai narasumber dalam forum ini, antara lain:
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Prof. Stella Christie, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc, pakar pendidikan dari Universitas Iran, Turki, dan Al-Azhar Kairo, perwakilan Huawei Technologies Co. Ltd di Jakarta, Prof. Dr. Muhammad Nuh, Prof. Dr. Amich Alhumami, KH. Imam Jazuli, Lc, MA, KH. Muhammad Yusuf Chudlori, Nyai Dra. Badriyah Fayumi, Lc., MA, Najelaa Shihab, M.Psi, Dr. KH. Abdul Ghaffar Rozin, M.Ed, KH. Adi Hidayat, Lc. MA, pengasuh Pesantren Sidogiri, Prof. Dr. Muhammad Syafi’i Antonio, M.Ec, Harry Alexander, S.H., M.H., L.LM, dan Dr. Basnang Said, M.Ag.

Selesai acara, Dr. Tgk. Rahmat Saputra menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi ini dan menyampaikan pentingnya sinergi antara pesantren, pemangku kebijakan, pendidikan tinggi, serta institusi pendidikan global.
“Transformasi pesantren bukan berarti meninggalkan tradisi, tetapi justru mempertahankan nilai-nilai tersebut dengan tetap mengakomodasi kemajuan zaman dengan cara yang lebih adaptif dan solutif. Dayah RUMI akan menjadi bagian dari transformasi ini dengan mengembangkan kurikulum yang integratif, saling bersinergi dan berkolaborasi, serta memanfaatkan teknologi untuk pendidikan dan dakwah,” ujarnya.
Tgk. Rahmat juga menambahkan bahwa keikutsertaannya dalam konferensi ini membuka peluang bagi dayah-dayah di Aceh, khususnya Nagan Raya & Aceh Barat untuk menjalin kerja sama ditingkat nasional & internasional, terutama dalam hal peningkatan kapasitas guru, peluang belajar di luar negeri, dan digitalisasi pendidikan berbasis pesantren.
ICTP 2025 diharapkan dapat menjadi pembuka jalan untuk sinergi dan kolaborasi yang lebih baik antara pesantren-pesantren di Indonesia dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin cepat dan dinamis.

