Pitutur Penggugah Jiwa Dari Sang Nabi

0
463

Nahjul FashahahJudul Buku      : Nahjul Fashahah, Ensiklopedi Hadis Masterpiece Muhammad SAW

Penulis             : Abughasim Payande

Penerjemah      : Abdul Halim, S.Ag.

Penerbit           : Pustaka Iiman

Tahun Terbit    : Maret  2011 M

Tebal Buku      : Cove + VIII + 691 halaman

 

Puncak retorika atau kitab mulia berjudul Nahj Al-Fashahah adalah sebuah harta tak tertandingi yang berisi ucapan-ucapan bijak nan fasih dari Nabi Muhammad SAW. Pertama kali dikumpulkan oleh Abughasim Payande dan diterbitkan pada tahun 1957 dalam edisi Arab-Persia. Kemudian diterjemahkan dari bahasa Perssia ke bahasa Inggris oleh Dr. Hussein Vahid Dastjerdi dan Dr. Nasrolah Shameli yang lalu diterbitkan oleh Isfahan University-Arts and Cutural studies Research Center, pada 2008. Kemudia diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Abdul Halim, S.Ag dan diterbitkan oleh Pustaka Iman Pada Maret  2011 M  atau bertepatan dengan Rabi’ Al-Tsani 1432 H.

Nahjul Fashahah berisikan kompilasi dari ucapan dan pidato Nabi SAW.  Atau lebih dikenal dengan istilah Hadits. Sebagaimana kita ketahu Hadits adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an dalam menetapkan hkum Syar’iy. Nabi Muhammad sebagai Insan Kamil menyampaikan wahyu dengan tutur bahasa  yang  fasih dan mudah dipahami oleh orang  yang mendengarkannya. Jika dahulu para sahabat mendengar langsung dari beliau langsung, maka orang-orang setelah para sahabat mengetahui melalui para sahabat  atau biasa disebut  tabiin. Dan dari tabiin ke tabiit tabiin sampai kepada ulama secara bersambung, hingga sampailah pada masa kita saat ini.

Nahjul Fashahah dianggap sebagai ensiklopedia yang tiada padanannya, berisikan hadist-hadits pendek tentang akhlak utama Sang Nabi SAW. Dikompilasikan oleh Abulghasim Payande (1957) dengan mengutip dari sumber-sumber terpercaya baik Sunni maupun Syi’ah.  Dalam kitab ini setidaknya memuat dari 3.222 hadits pendek yang disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf hijaiyah. Dan penomoran secara urut mulai dari 1 sampai 3.222.

Ucapan dan pidato yang ada dalam kitab ini bukan hanya tentang satu aspek persoalan melainkan tentang banyak persoalan dalam kehidupan, mulai dari persoalan akidah, moral, social, dan tidak ketinggalan pula tentang masalah politik.

 

Berikut ini sedikit cuplikan dari Kitab Nahjul Fashahah:

 

Bencana dari keberanian adalah berbuat zalim. Bencana bahaya martabat keluarga adalah membanggakan diri. Bencana murah hati adalah mengungkit-ngungkit kebaikan yang telah diberikan. Bencana keindahan adalah keegoisan. Bencana ucapan adalah kebohongan. Bencana ilmu adalah lupa. Bencana kebijaksanaan adalah kurang akal. Bencana kedermawanan adalah pemborosan. Adapun bencana Agama adalah memperturutkan hawa nafsu. ( Nahjul Fashahah,No.1)

 

Segeralah beramal sebelum datang enam hal: Pemerintahan orang-orang bodoh, banyak ajudan, jual beli hukum, menyepelekan darah, pemutusan silaturrahmi, dan orang-orang  baru masuk islam yang menjadikan Al-Qur’an sebagai alat musik. Mereka mempersilakan salah seorang dari mereka untuk memainkannya meskipun pemahaman agamanya sedikit. (Nahjul Fashahah,No.1072)

 

Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah bagimu; memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah sedekah; member petunjuk kepada seseorang di negeri kesesatan adalah sedekah bagimu; dan menyingkirkan batu, duri, atau tulang dari jalan adalah sedekah bagimu. ( Nahjul Fashahah,No.116)

 

Allah menciptakan rahmat seratus bagian, lalu menahan Sembilan puluh Sembilan bagian di sisi-Nya dan menurunkan satu bagian kedunia. Dengan satu bagian ini makhluk saling mengasihi, hingga seekor kuda mengangkat kakinya menghindari anaknya karena takut menginjaknya. (Nahjul Fashahah,No.1300)

 

Aku pernah masuk surga. Kulihat di kedua paling pintunya tertulis tiga baris kalimat menggunakan emas. Pada baris  pertama tertera,”Tuhan hanyalah Allah”. Pada baris kedua tertera,”Apa yang telah kami lakukan, kami dapatkan. Apa yang telah kami makan, kami beruntung. Apa yang kami tinggalkan merugi.” Adapun pada baris ketiga tertera,”Umat berdosa, sedangkan Tuhan Maha Pengampun.”.(Nahjul Fashahah,No.1550)

 

Sumpah sesuai dengan niat yang bersumpah.(Nahjul Fashahah,No.3222)

 

Kelebihan Nahjul Fashahah adalah tersusun secara alfabetis menurut hijaiyyah dan penomoran yang berurut sehingga kita mudah dalam pengutipan untuk sebuah referensi. Untuk abjad alif berisi 1069 hadits dan penomoran nya berlanjut pada Abjad ba’ yang dimulai dari 1070 dan seterusnya.

Kekurangan dari Nahjul Fashahah adalah tidak disebutkannya para perawinya. Sehingga kita tidak tahu kwalifikasi menurut para Muhaddits, atau tingkatan haditsnya, misalnya; shohih, hasan dan sebagainya. Tapi bukan berarti menjadi kurang dalam kualitas haditsnya. Hanya saja tidak disebutkan perawi dan kwalifikasinya. Hanya saja, dibalik kekurangannya ini, kita akan menemukan banyak hikmah dalam buku ini.

Oleh: Ahmad Khusein

image: fuh.my

Tinggalkan Balasan