بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Ya Allah, setiap hari dan malam bahkan nyaris setiap saat, lafad basmalah aku ungkapkan. dan aku pandangi di setiap dinding rumah yang terpajang. Namun, aku benar-benar belum mengerti tentang isi dan tujuan basmalah. Aku hanya sekedar mengucapkan dan meyakini akan mendapatkan fadhilah.
Ya Allah, kadang aku berpikir, Engkau yang memiliki banyak sifat, kenapa hanya dua sifat itu yang menjadi komponen dalam basmalah. Engkau yang Maha Kuat, yang Maha Kuasa, yang Maha Kaya, yang Maha Mengetahui, yang Maha Perkasa, yang Maha Sempurna, yang Maha Segalanya, ternyata Engkau lebih ingin disebut yang Maha Kasih dan Sayang.
Sementara aku, ketika sedikit saja memiliki kekuatan, aku ingin disebut orang yang kuat. Ketika memiliki kekuasaan, ingin disebut penguasa. Ketika berlimpah harta, aku ingin disebut orang kaya. Ketika memiliki ilmu yang tak seberapa, rasanya ingin selalu disebut orang pintar dan alim. Dan aku ingin disebut orang yang sempurna.
Ya Allah, dari sekian sifat yang Engkau miliki, dengan simbol basmalah, Engkau selalu dan hanya ingin menunjukkan kasih sayang terlebih dahulu. Mementingkan dan mengedepankan kasih sayang.
Sementara aku, ketika memiliki kekuatan, aku ingin menunjukkan kekuatanku. Ketika berkuasa, aku ingin mengandalkan kekuasaanku. Ketika kaya, aku ingin memamerkan kekayaanku. Ketika pintar dan alim, aku ingin kepintaran dan kealimanku ditunjukkan kepada orang-orang.
Ya Allah, sungguh aku hanya bisa dan terbiasa mengucapkan basmalah. Aku belum pernah memikirkan bagaimana menjadikan basmalah sebagai prinsip utama dalam menjalani kehidupan sehari-sehari. Seharusnya aku mengiringi setiap langkahku dengan esensi basmalah.
Sepertinya, hatiku kosong dari rasa kasih sayang. Sehingga ketika aku kaya, aku bangga dengan kekayaanku dan menghina yang miskin. Ketika aku berkuasa, aku mengandalkan kekuasaanku lalu menindas yang lemah. Ketika aku pintar dan alim, aku sombong dan meremehkan yang bodoh.
Ya Allah, melalui basmalah-Mu, ajari aku bagaimana mengedepankan rasa kasih sayang ketika berinteraksi dengan orang-orang. Aku ingin dari setiap dan sekian sifat dan apa-apa yang aku miliki, kasih sayanglah yang selalu aku utamakan.
Ya Allah, bukalah hati untuk memahami basmalah-Mu.