Berawal dari sebuah bahasa hati keindahan dunia akan terasa semakin bermakna kepada kita. Kalau kebanyakan orang umurnya dibatasi durasi waktu yang mungkin hanya beberapa tahun lamanya. Namun tidak bagi seorang penulis yang mewarnai hidupnya dengan ilmu dan dituangkannya kedalam untaian kata.
Seorang penulis pada hakekatnya merangkai kata menjadi semakin bermakna hingga bermanfaat kepada orang lain. Dari awalnya butiran huruf yang tidak bernilai kemudian dibalut menjadi kata dan bahasa hingga alur pikiran si penulis mengalir dalam relung hati si pembaca.
Banyak orang cerdas, pandai dan berilmu
namun hal itu menjadi sia-sia karena hanya menjadi konsumsi pribadi. Sementara masih banyak orang yang membutuhkan akan ilmu yang dia miliki.
Sebagaimana kita contohkan para pengarang kitab-kitab klasik seperti Imam Al-Gazali, Imam Syafii, Imam Hambali dan yang lainnya. Walaupun mereka telah wafat beberapa ratus tahun silam tetapi pada dasarnya mereka masih hidup sampai sekarang bahkan hari kiamat kelak. Dengan ilmunya kita menemukan jati diri kita serta mengenal alam fatamurgana.