Pengasuh Tebuireng Tidak Berminat Maju Ketua Umum PBNU

0
393

Jombang, Cyberdakwah — Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahudin Wahid atau Gus Solah mengaku tidak tertarik untuk maju sebagai ketua umum pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 Tahun 2015. Pun demikian, Gus Solah mengaku siap jika Pesantren Tebuireng dijadikan tuan rumah dalam muktamar tersebut.

“Untuk maju sebagai Ketua Umum PBNU, saya pasif saja. Saya tidak tertarik untuk maju. Saya sudah tua, lebih baik mengelola pesantren saja,” kata Gus Solah ketika disinggung soal maju tidaknya dalam bursa Ketua Umum PBNU tahun 2015 mendatang, Kamis (4/12/2014).

Gus Solah mengakui, meski perhelatan Muktamar masih sekitar enam bulan lagi, dirinya sudah mendapatkan telepon dari beberapa cabang. Isinya, para cabang tersebut meminta dirinya untuk maju sebagai Ketua Umum PBNU. Hanya saja, Gus Solah kembali menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk maju dalam pencalonan. Gus Solah lebih tertarik untuk memimpin pesantren. “Saya sudah tua, sudah 72 tahun. Lebih baik memimpin pesantren saja,” tandasnya.

Hal itu berbeda saat Muktamar ke-32 di Makassar tahun 2010. Sejak awal, Gus Solah memang sudah berniat maju. Pasalnya, ada dorongan dari sejumlah kiai sepuh, salah satunya adalah KH Abdullah Faqih, asal PP Langitan Kabupaten Tuban. Sayangnya, dalam pencalonan tersebut Gus Solah kalah. Sedangkan yang terpilih menjadi Ketua Umum PBNU 2010 – 2015 adalah KH Said Aqiel Siradj.

Seperti diketahui Muktamar NU ke-33 rencananya ada ditempat di Jombang. Guna mendukung perhelatan akbar itu, Pemkab dan empat pesantren di Kota Santri sudah menyatakan kesiapannya. Empat pesantren itu di antaranya, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan, Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, serta Tebuireng. “Kami juga siap sebagai tuan rumah dalam Muktamar NU ke-33,” pungkas adik kandung almarhum Gus Dur ini. (<strong>S@if</strong>)

Tinggalkan Balasan