Rabu pagi (26/8) terjadi kebakaran di Pondok Pesantren Modern Al-Muttaqin Buper Waena, tepatnya yang terbakar adalah di komplek asrama santri putra. Sedikitnya sebanyak 45 santri kehilangan sejumlah perlengkapan belajar dan ibadah.
“Kebutuhan yang sangat mendesak yang diperlukan adalah seperti al-Quran, sepatu laki-laki, seragam sekolah SMP, tas sekolah, alat tulis, kasur, alat mandi dan baju koko. Kebutuhan lainnya adalah material gedung,” ujar pengurus pesantren kepada Kyai Toni Wanggae.
Berita yang telah beredar, mengatakan bahwa peristiwa itu adalah bukan kebakaran melainkan ‘pembakaran’. Diberitakan Ust. Abdul Wahab, aktifis muda NU Papua, bahwa kejadian tersebut belum bisa diketahui penyebabnya. Kini Polisi sedang menyelidiki insiden tersebut.
“Pihak polisi masih menyelidiki tragedi yang terjadi. Dan sementara ini belum bisa disimpulkan apakah yang terjadi adalah ‘kebakaran’ atau ‘pembakaran’. Apalagi sampai berani menyimpulkan pelaku pembakaran tersebut adalah jemaat GIDI.” Ujar Kyai Toni Wanggae, ketua NU Papua.
“Itu adalah isu provokatif yang sengaja dimainkan untuk menyerang GIDI. Jangan mudah termakan isu provokatif yang sengaja dihembuskan untuk merenggangkan hubungan antar umat beragama di Papua. Selama ini hubungan kami, antar umat bergama, sudah sangat baik dan telah bersepakat menyelesaikan tiap tragedi dengan cara kekeluargaan,” lanjutnya.
Sebagaimana sebelumnya para aktifis muda NU Papua melalui Sarkub Peduli Papua bergerak cepat telah menyerahkan sumbangan dananya sebesar 65 juta rupiah kepada para korban tragedi Tolikara, disamping pula sumbangan bentuk barang lainnya. Dan kali ini Ust. Abdul Wahab segera menelpon Ust. Rasyid, selaku Ketua Sarkub Papua.
Ia menyampaikan bahwa ‘Sarkub Peduli Papua’ besok siang akan menyerahkan bantuan dana perdananya secara langsung kepada pihak pesantren yang akan diwakili oleh Ust. Rasyid. “Besok pagi saya akan transfer uang 10 juta sebagai tahap pertama sumbangan dana kepada Pesantren Al-Muttaqin,” ujar Kang Abdul via telfon kepada Ketua Sarkub Papua itu.
Selain bantuan berupa uang, barang-barang lain seperti al-Quran dan pakaian akan segera disalurkan kepada pihak pesantren. “Sarkub Peduli Papua sejak dibentuknya memang telah berkomitmen untuk istiqamah dalam membantu dakwah dan pendidikan Aswaja di bumi Papua,” tutur Ust. Abdul Wahab. (Sya’roni As-Samfuriy).
Sumber : Moslem For All