Hati adalah Raja dan otak adalah Ratu. Ketika hati Anda terpaut oleh Allah semata, otak pun akan mengikuti hatimu. Akan tetapi sang Ratu tidak selamanya benar. Kadang kala sang Ratu menuntut hak yang batil, hati secara diam-diam mererainya.
Dapat disimpulkan otak dan hati takkan pernah bisa bersama dalam waktu yang singkat. Seiring waktu berjalan Anda akan mampu mengelola hati dan otak secara positif. Islam mengajarkan kebaikan, namun dalam hal penciptaan tak selamanya baik itu di benarkan dan salah dipersalahkan.
Mengapa? Untuk menjadikan otak sesempurna mungkin.
Dalam contoh sederhana ; air putih dan miras jika kita merasa baik kenapa harus di ciptakan miras? Karena setiap penciptaan tak ada yang sia-sia belakang. Itu adalah tugas manusia. Manusia harus menjadi sempurna dalam artian otak manusia harus bisa berkembang menjadi sempurna seperti yang tertera dalam Al-qur’an.
Di ibaratkan seperti semut, dia hanya bisa hidup bersama mencari rizqi dan membangun istananya sendiri. Jika kita mengambil pelajaran dari kupu-kupu, dia menjadi ulat yang menjijikkan, kotor dan peruksak. Namun dia memikirkan ulang perbuatannya, dia menjadi kepongpong dan berubah menjadi kupu-kupu nan indah di pandang mata.
Bertahun-tahun Islam tidak pernah muncul ilmuan pasti. Kenapa dan mengapa? Jangan pernah takut meninggalkan ibadah formal bukan berarti mati konyol. Inti penciptaan manusia adalah menjadi sempurna yaitu otak yang bergerak. Karena dalam Al-qur’an kata “kecuali orang-orang yang berfikir” lebih banyak ketimbang pelajaran Ibadah.
Oleh : Hasan Wirayuda