Kita itu Min, Allah itu Plus

0
883

Kita itu min, Allah itu plus. Demikian kata Mustasyar PCNU Pringsewu KH Mahfudz Ali di hadapan Jamaah Jihad (Ngaji Ahad) yang memenuhi Aula Gedung NU, Pringsewu, Lampung, Ahad (13/9). Kalimat itu dimaksudkan bahwa status manusia adalah makhluk sementara Allah merupakan Sang Khalik.
Kaligrafi Allah
Oleh karena itu, setiap amal perbuatan manusia, sang khalik lah yang berhak menentukan hasilnya apakah diterima atau tidak. Manusia tidaklah bisa menentukan dan menargetkan hasil dari apa yang telah dilakukannya. “Tugas manusia hanya berusaha, jangan campuri proses. Apalagi menarget harus mendapatkan hasil sesuai keinginan,” jelasnya.

Ketua PCNU Pringsewu periode 2009-2014 ini menambahkan, bahwa jika hal ini dipaksakan maka manusia akan merasakan kesengsaraan sendiri. “La wong min sama plus kok diadu ya konslet,“ katanya. “Setelah usaha, lanjutkan dengan doa, karena Allah subhanahu wata’ala senang jika diminta oleh hambaNya.”

Ia menjelaskan bahwa inilah salah satu perbedaan makhluk dengan Khalik. “Allah senang jika selalu diminta sedangkan manusia tidak suka jika terus diminta,” imbuhnya.

Oleh karena itu, menurutnya, sebagai makhluk Allah hendaknya jangan selalu menggunakan hukum kausalitas atau sebab-akibat. “Hasil jangan hanya digantungkan dengan amal yang sudah dilakukan. Serahkan pada Allah. Allah maha kuasa,” terangnya.

Hal ini diamini oleh Hi Sujadi Saddad Bupati Pringsewu yang menjadi moderator pada Jihad pagi tersebut. Menurutnya inilah pentingnya menata hati dan niat terhadap segala apa yang kita lakukan di dunia. “Lakukan segala amal perbuatan dengan niat yang benar dan berharaplah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala,” pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)

Sumber : NU Online

Tinggalkan Balasan