Maulid nabi yang sejatinya mengingat teladan kanjeng Rasul pilihan namun tidak sedikit diantara manusia yang menganggap perayaan mauled itu bid’ah syirik dan lain sebagainya. Dalam suatu kesempata PBNU menyampaikan pentingnya memperingati Maulid Nabi.
Menurut Marsudi, masih banyak umat Islam yang belum paham bagaimana cara memaknai Maulid Nabi. Kebanyakan umat Islam baru sekedar membaca riwayat dan kisah Nabi saja, namun tidak bisa memahami isinya.
Padahal, seharusnya semangat Maulid Nabi tidak hanya berhenti pada pelaksanaan ritual. Umat Islam mestinya melaksanakan ajaran Nabi Muhammad SAW dan meneladani semua perilaku beliau.
Selain itu, lanjut Marsudi, perayaan Maulid Nabi juga dapat diartikan sebagai syiar Islam. Menurutnya, banyak yang menilai bahwa merayakan Maulid Nabi adalah bid’ah.
Padahal, terangnya, Maulid Nabi sangat dianjurkan karena memiliki nilai kemaslahatan dan bermanfaat untuk mengingat sejarah Nabi Muhammad dan meneladi perilaku beliau. “Yang tidak boleh itu bid’ah dalam ajaran agama yang fondasi, seperti menambahkan atau mengurangkan rukun iman ataupun rukun Islam,”
Peringatan Maulid nabi tidak boleh dilakukan apabila melakukan ritual-ritual yang dilarang dalam Islam. Selama tidak mengandung syirik, maka Maulid nabi boleh dilakukan. Lebih jelasnya peringatilah selama itu baik tidak mengandung unsur yang menyimpang dari aturan dan Garis Besar Haluan Islam