Umat Sudah Kehilangan Rasa Percaya Diri, Ulama Harus Turun Gunung

0
877

Warga ahlussunnah wal jamaah sekarang mengalami problem kehilangan rasa percaya diri menghadapi gempuran paham-paham lainnya. Rasa kurang percaya diri ini akibat propaganda yang begitu dahsyat dari paham wahabi dan syiah serta Barat, terutama melalui media massa. Kedua paham tersebut penuh dengan uang untuk melancarkan aksinya.

 

Pendapat tersebut dikemukakan oleh Prof. Dr. Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, Ā Rektor Universitas Al-Ahgaff Hadramaut Yaman pada acara Daurah Ilmiah Internasional di Maā€™had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafiā€™iyah Sukorejo, Senin kemarin. Prof. Abdullah mengibaratkan seseorang yang membawa seekor kambing dalam melakukan perjalanan. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seseorang yang mengatakan ia membawa seekor anjing. Tapi sang pemilik kambing tersebut yakin ia memang membawa seekor kambing dan tidak menghiraukan omongan orang tersebut. Di tengah jalan yang lain, ia juga bertemu dengan seseorang yang heran mengapa ia membawa seekor anjing. Begitu pula dengan orang ketiga, keempat, dan kelima. Sehingga pemilik kambing tersebut kehilangan rasa percaya diri dan akhirnya menyakini bahwa yang dibawa tersebut seekor anjing lalu ia melepasnya.

 

Untuk menyembuhkan rasa kurang percaya diri umat ini, menurut Habib Abdullah, hendaknya ulama dan para santri turun gunung. Konsep uzlah harus direfleksikan kembali. Dalam konsep uzlah, kita dilarang terhadap sesuatu yang dapat mengurangi fokus atau konsentrasi dalam belajar. Sekarang ini sudah tidak ada lagi uzlah sebab televise dan hp sudah masuk ke rumah-rumah. Di dalam televisi dan hp terdapat beberapa subhat. ā€œKarena itu hendaknya kita mendidik umat agar dapat berenang di tengah-tengah banjirnya subhat-subhat tersebut,ā€ imbuhnya.

 

Media tersebut, baik melalui televisi dan hp, mayoritas informasinya berasal dari Barat. Barat menginginkan negaranya menjadi pusat budaya. Mereka berusaha mentransformasikan budaya mereka. Walaupun di Barat sekarang secara statistik perkembangan Islamnya amat pesat dan Islam sebagai tempat berlindung. Negara Barat menciptakan phobia terhadap Islam.

 

Prof. Abdullah juga menghimbau agar kita menengok kembali paham keagamaan yang diajarkan para pendiri NU, yaitu Kiai Hasyim Asyā€™ari, Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Asā€™ad dan yang lainnya. Karena mereka mengajarkan ahlussunnah wal jamaah yang asli. Tapi karena perubahan zaman, kondisi, dan situasi politik akhirnya para pengurus NU sekarang membawa gagasan yang agak nyeleneh. Misalnya, Islam Nusantara. Namun gagasan Islam Nusantara tersebut pada akhirnya akan tertelan zaman juga. ā€œKarena itu kita harus mengembalikan ahlussunnah wal jamaah seperti era Kiai Hasyim Asyā€™ari,ā€ ujarnya.

 

Sumber: sukorejo.com

Tinggalkan Balasan