Menteri Agama RI Fachrul Razi membuka secara reami Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, di Auditorium H M Rasjidi Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (2/3).
Kegiatan itu dihadiri Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI, Muhammadiyah Amin, para pejabat dilingkungan Bimas Islam, Ketua Komisi VIII DPR RI, Kakanwil Kemenag dan Kakankemenag se Indonesia.
Plt Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H Djulaidi MAg turut mengikuti rakernas tersebut bersama Kabid Urais Binsyar, Drs H Hamdan MA dan Kabid Penaiszawa, Drs H Azhari serta Kakankemenag dari kab/kota di Aceh.
Pada kesempatan tersebut, Menag meminta Ditjen Bimas Islam fokus terhadap visi pembangunan keagamaan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.
Menurut Menag, ada tiga isu besar yang harus dirumuskan, yaitu: penguatan moderasi, ekonomi umat, dan juga dakwah.
Menag mengatakan penguatan moderasi beragama meniscayakan sikap dan karakter beragama yang moderat, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan, serta saling menghormati dan gotong royong. “Seluruh ASN Kemenag agar tumbuh menjadi agen Moderasi Beragama. Jaringan pembinaan moderasi juga melibatkan stakholder yang memiliki peran strategis terhadap umat,” kata Menag.
“Jangan pernah pernah lelah menyebarkan toleransi dan kerukunan. Umat rukun dan damai adalah kerja keras kanwil kemenag se Indonesia,” tambah Menag.
Tantangan kedua, lanjut Menag, adalah penguatan perekonomian umat. Sedang tugas ketiga adalah dalam penguatan dakwah melalui peran penyuluh agama Islam tanpa melupakan nilai-nilai budaya lokal. “Penyuluh agama Islam kini telah tersebar hingga tingkat desa. Ini adalah modal besar kita untuk terus merawat dakwah yang moderat melalui pendekatan persuasif dan inklusif,” kata Menag.
Menag menjelaskan penyuluh agama Islam juga dituntut membaur dan merangkul multi generasi, tak terkecuali dengan generasi milenial yang butuh pendekatan media sosial, teknologi dan seni kontemporer. “Lewat dakwah, angkatlah ayat-ayat yang bisa menciptakan toleransi dan kerukunan, atau hadist tentang kepemimpinan Rasulullah dalam memimpin umat,” sebut Menag.
Rakernas 2020 tersebut mengambil tema “Pengarusutamaan Gerakan Moderasi Beragama di Indonesia Melalui Pendekatan Dakwah, Budaya Dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.” (Aceh-Kemenag)