Menghukumi Komentar Para Penggemar XFI

0
632

Komentar-komentar para penggemar

Gede sama Mikha dibuang saja. Orang gak bisa nyanyi, mana punya faktor X?
Rossa, Indonesia baru akan memaafkanmu jika kamu mengadakan jumpa pers sambil menyesali keputusanmu dengan bersimbah airmata darah.

dani sma Rosa tu sampah, g berguna

mana nih yang save me song nga di upload min? takut ketauan betapa falsnya suara gede bagus ya?

ketahuan miskin nya gk mampu krim sms gliran kalah nyalahin orang

Diam loe’ emang situ kaya? Org ngasih pendapat n ada benarnya loe sok2an?? Nantang loe???

vanji pratama@pepek sm kau… kau aj bisa aq beli sama mama kau….

Vanzzi: masih anak2 kau broo’… Kurang paham jd gue maklum deh’ Jawaban koment shelo aja gak nyambung u jawab’ hahahaa awas ntar dibeli loe sekeluarga… Hahaha

kau tuh anak alay yg suko boy band..
banci loe..
pilih kau lh tuh dhani begok sama rossa tolol..
Ahmad Dhani Botak dak tau malu..
Berani nyo ngeluarin orang tanpa lihat siapa yg terbaik..
buka mata loe siapa yg bagus alex atau Gede..
Jadi org tuh jgn pedendam dan sok seperti raja yg seenaknya aja ngeluarin alex..
Makan taik loe ntar…

 

begitulah komentar para penonton X Factor Indonesia (XFI). Ada yang memuji, ada yang mencaci, dan ada yang menenga-negahi. Dan masih banyak yang lainnya. Untuk mengetahui komentar yang lebih banyak, kunjungi alamat ini http://www.facebook.com/XFactorIndonesia.

 

Alasan komentar berisi cacian

Jika memahami komentar mereka, sebab yang paling mencolok kenapa mereka berkomentar mencaci adalah karena kekecewaan. Kekecewaan itu disebabkan karena ada beberapa hal. Yaitu; peserta XFI yang diidolakan tereliminasi, penilaian juri dianggap kurang sportif, ada juga karena merasa rugi mengeluarkan uang untuk mendukung yang diidolakan.

Dampak dari kekecewaan itu akhirnya dilampiaskan dengan menyalahkan berbagai pihak, bahkan mencaci mereka. Ada yang menyalahkan juri dan mencacinya. Ada yang mencaci peserta XFI yang tidak diidolakan. Ada yang saling mencaci antara fans peserta XFI.

Memang, ketika seseorang merasakan kecewa, emosinya akan melonjak panas. Bagi mereka yang tidak mampu mengendalikan emosinya, mereka akan gampang menyalahkan orang lain, bahkan jika tidak puas menyalahkan, mereka akan mencacinya. Namun, bagi mereka yang mampu mengendalikan emosinya, mereka akan menerima apa yang terjadi dengan cara berdiam, meskipun berkomentar pasti tidak menyalahkan orang lain, apalagi mencacinya.

Sebenarnya, yang menjadi salah satu faktor utama, kenapa mereka sangat kecewa, karena mereka terlalu ngefans pada yang diidolakan. Andai saja mereka biasa saja, pasti ketika yang diidolakan tereliminasi mereka tidak sampai menyalahkan orang lain, apa lagi mencaci. Memang, ketika ada seseorang sudah sangat ngefans pada seorang, apa saja pasti akan dilakukan untuk membutikan bahwa dirinya benar-benar ngefans. Semisal dalam acara XFI. Bagi mereka yang sangat ngefans pada idolanya, mereka akan mempertahankan yang diidolakan agar tetap tampil hingga menang nanti. akibatnya, ketika yang diidolakan tidak sampai pada titik kemenangan, munculllah dalam pikirannya untuk mencari kesalahan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Seperti kesalahan juri.

 

Hukum komentar yang berupa cacian

Seperti apapun kekecewaan yang kita rasakan, tetaplah menjaga ucapan dan tindakan kita. Jangan sampai kita menyalahkan orang lain dan jangan sampai mencaci orang lain. Mencaci orang lain itu sangat dilarang oleh Agama, meskipun orang yang dicaci itu memiliki kesalahan, meskipun orang lain itu musuh, meskipun orang lain itu non muslim. Sebagaimana Allah berfirman,

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ

Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah suatu kaum tidak menghina kaum yang lain, karena bisa jadi mereka yang dihina lebih baik dari yang menghina. (al-Hujarat: 11)

Jikalah kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibiarka meracuni jiwa. Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama. Memang benar, jika kekecewaan dibiarkan akan menjadi racun bagi jiwa kita. Semisal kebencian, dendam, dan kemarahan bukankah itu salah satu dampak karena kita membiarkan kekecewaan dibiarkan meracuni jiwa kita. Sehingga, kepada orang lain kita benci dan dendam. Ketika kita benci, muncullah dari bibir kita kata-kata yang sangat tidak pantas untuk menjuluki orang yang kita benci. Semisal ada yang berkomentar “dani sma Rosa tu sampah, g berguna”. Komentar tersebut merupakan bukti kekecewaan yang dibiarkan meracuni jiwanya. Allah melarang kita agar tidak menjuluki orang lain dengan julukan yang buruk, meskipun kita kecewa padanya. Allah berfirman,

وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ

Dan jaganlah kalian memanggil dengan gelar yang buruk”. (al-Hujarat: 11)

 

Jangan terlalu ngefans pada peserta XFI

Akibat terlalu ngefans pada salah satu peserta XFI sudah jelas, seperti komentar-komentar di atas. Dalam Islam, ngefans kepada siapapun tidak dilarang. Kepada non muslim pun tidak dipermasalahkan, asal tidak sampai merubah keyakinan kita untuk mengikuti mereka.

Ngefans itu kan salah satu bentuk rasa kagum, suka bahkan cinta. Rasa kagum, suka, dan cinta merupakan fitrah seorang manusia. Jadi, wajar seseorang negfans pada orang lain karena hal tertentu.

Oleh sebab itu, tidak bisa ada yang melarang ketika kita ngefans kepada orang lain. Agama pun tak berhak melarang kita yang ngefans. Karena itu fitrah seorang manusia.

Yang menjadi masalah dan sehingga dilarang adalah wujud dari ngefans kita, semisal menyalahkan dan mencaci orang lain ketika orang yang di-ngefan-i tereliminasi. Atau, jika kita negfans pada orang non muslim, kita mengikuti mereka sehingga merusak akidah kita.

Kesimpulannya, jangan terlalu ngefans kepada siapapun, agar tidak membuat kita gampang menyalahkan dan mencaci orang lain. Artinya, negfans boleh tapi jagang samapi keterlaluan. Rasulullah bersabda,

خَيْرُ اْلأُمُوْرِ أَوْسَطُهَا

“sebaik-baiknya segala seseutu adalah tengah-tengahnya”

Jika kita arahkan pemahaman pernyataan Rasulullah tersebut pada konteks ini, Rasulullah memberi pesan kepada kita agar kita tidak terlalu berlebihan dalam mengefani seseorang yang kita idolakan, agar kita tidak terperangkap pada sifat fanatisme. So, biasa aja donk, bro!!! hehehe

 

sumber gambar:  bursainformasi

Tinggalkan Balasan