Laksana bulan, inspirasiku memancar terang
Laksana air, ide-ideku mengalir
Laksana pelangi, imajinasiku berwarna-warni
Laksana elang, nalarku terbang melayang
Laksana pohon cemara, kata-kataku berbaris indah
Laksana lautan, benakku menyimpan tinta pengetahuan
Laksana alam, karyaku menyingkap rahasia Tuhan
Kata-kataku akan terus tertata
Meski kata mereka kata-kataku tak enak dibaca
Kata-kataku akan tetap tercatat pada lembaran
Meski kata mereka kata-kataku tak pantas mendapat pujian
Kata-kataku akan semakin tersusun
Meski kata mereka kata-kataku culun
Kata-kataku akan senantiasa terungkap
Meski kata mereka kata-kataku tidak sesuai tata bahasa yang tepat
Kata-kataku pasti tercipta
Meski kata mereka kata-kataku sebatas kata
Karena matahari tetap terbit
Meski sebagian orang merasa panas
Karena bulan tetap hadir
Meski kadang cahanya redup
Karena air tetap mengalir
Meski sifatnya kadang bau pesing
Karena lautan tetap menggerakkan ombaknya
Meski sebagian orang merasa ngeri
Karena alam tetap membentangkan kesejehteraannya
Meski orang-orang mencabik-cabiknya
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara makna terselip di balik kata
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara kata wujud dari pengetahuan
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara kehidupan diatur oleh kata
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara seseorang akan luluh dengan kata
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara impian bisa diraih dengan kata
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara kata akan menghapus air mata
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara kata adalah sumber kekuatan
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara kata sebagai bukti engkau bisa
Mengapa engkau tak ingin menata kata
Sementara dengan kata Tuhan pun bisa digoda
Tak akan ada pergerakan
Tak akan ada perubahan
Tak akan ada pengetahuan
Tak akan ada peradaban
Bahkan, tak akan ada kehidupan
Jika engkau tak menata kata
Jika engkau tak berkarya
Namun, tak akan ada karya
Jika engkau tak meniru karya alam
(img: wordpress)