Semua umat muslim sedunia bergembira menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Siapa yang tidak ingin bonus pahala besar-besaran? Hanya dengan sedikit beramal baik akan mendapatkan pahala berlipat ganda dari biasanya.
Biasanya mengaji mendapatkan pahala sepuluh, dibulan ramadhan bisa digandakan menjadi seratus atau bahkan seribu kali lebih banyak, tergantung tingkat keikhlasannya.
Begitu pula sebaliknya, jika beramal buruk di bulan ramadhan. Sedikit saja berbuat dosa, maka akan dikalikan sepuluh, seratus, seribu atau bahkan lebih dari itu.
Setiap amal kebaikan yang dilakukan di bulan ramadhan akan membuat kita berlimpah keberuntungan, yakni pahala. Sebaliknya, jika kita melakukan keburukan akan membuat kita sangat merugi. Semuanya hanya Allah swt. yang bisa menilai.
Oleh sebab itu, bulan ramadhan disebut bulan suci. Karena setiap umat muslim berlomba-lomba mengumpulkan pahala terbanyak dan berusaha menjauhi segala perbuatan dosa. Dalam setahun, bonus pahala besar-besaran ini hanya ada di bulan ramadhan.
Bagi para ulama’ terdahulu, menyambut bulan ramadhan merupakan suatu aktifitas yang sangat sakral. Sehingga, sejak jauh-jauh hari sebelumnya, para ulama’ tersebut sudah mempersiapkan diri. Bahkan ada yang menyiapkan diri sejak 2 bulan sebelum ramadhan.
Kenapa sebagian ulama’ tersebut yang memprsiapkan 2 bulan sebelumnya? Karena 2 bulan sebelum ramadhan Nabi sudah mempersiapkan dirinya. Sebagaimana diisyaratkan dalam doanya:
شعب الإيمان – البيهقي – (ج 3 / ص 375)
أخبرنا أبو عبد الله الحافظ أنا أبو بكر محمد بن المؤمل نا الفضل بن محمد الشعراني نا القواريري نا زائدة نا زياد النميري عن أنس قال : كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا دخل رجب قال : اللهم بارك لنا في رجب و شعبان و بلغنا رمضان
“Ya Allah, limpahkanlah keberkahan pada kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan berilah kami kesempatan hingga meraih bulan Ramadhan”
Dalam hadits yang lain juga dijelaskan:
تبيين العجب بما ورد في شهر رجب – (ج 1 / ص 15)
خبرنا على بن عبيد الله بن الزاغوفى، حدثنا أبو زيد: عبد الله بن عبد الملك الأصفهاني، أنبأنا أبو القاسم عبد الرحمن بن محمد بن إسحاق بن منده وأنبأ محمد بن ناصر الحافظ أنبأنا أبو القاسم بن منده أنبأنا أبو القاسم على بن عبد الله بن جهضم الصوفي أخبرنا على بن محمد سعيد البصري، حدثنا أبي حدثنا خلف بن عبد الله – وهو الصغانى، عن حميد الطويل، عن أنس بن مالك، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي”
“Bulan rajab adalan bulan milik Allah, bulan sya’ban adalah bulanku, dan bulan ramadhan adalah bulan milik umatku. ”
Dalam kitab An-Nawadir karya Syaikh Ahmad Syihabuddin bin Salamah Al Qolyubi dijelaskan bahwa kebiasaan ulama’ salaf di bulan Rajab, mereka menyibukkan diri dengan membaca istighfar. Alkisah, para malaikat berkumpul di setiap malam bulan Rajab. Para Malakikat tersebut berdoa dan menangis memohon rahmat kepada Allah swt. untuk umat nabi Muhammad saw. Dalam doanya para Malaikat berkata, “Wahai Tuhan kami, rahmatilah umat Muhammad saw., janganlah Engkau siksa mereka”. Kemudian Allah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?”. “Kami menginginkan Engkau mengampuni umat Muhammad saw”. Lalu Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka ” .
Di bulan Sya’ban para ulama’ salaf memperbanyak bacaan shalawat terlebih di malam nishfu sya’ban. Karena pahala ibadah di malam nishfu sya’ban diumpamakan pahala ibadah selama 400 tahun. Sebagaimana kisah Nabi Isa as. bertemu dengan seorang lelaki tua yang sibuk dengan ibadah dan di hadapannya terdapat buah anggur. Merasa heran. Nabi pun bertanya kepada lelaki tua itu, “Wahai syeikh, apa yang aku lihat ini?”. “Ini adalah rizkiku yang diberikan Allah kepadaku setiap hari”. “Sejak kapan engkau beribadah di batu ini?” “Selama empat ratus tahun” Jawab lelaki itu. Nabi pun takjub dan berkata, “Wahai Tuhanku, tidakkah enggkau mengatakan padaku bahwa Engkau telah menciptakan makhluk yang lebih utama darinya?” Allah pun memberinya wahyu, “Sesungguhnya umat Muhammad saw. yang menututi bulan Sya’ban dan beribadah di malam pertengan bulan Sya’ban lebih utama darinya yang beribadah selama 400 tahun”.
Memasuki bulan ramadhan para ulama’ salaf sibuk beribadah sepanjang hari. Membaca Al-Quran, shalat berjamaah, dzikir, dll. Semua yang dilakukan mereka adalah contoh bagi kita untuk dijadikan spirit dalam beribadah di bulan suci Ramadhan. Segala amal ibadah yang dilakukan akan memberikan keberkahan dalam hidup di sepanjang tahun. Dan itu hanya bisa dirasakan setelah berlalunya bulan ramadhan.
Keberkahan yang kita dapat bisa berupa rizki yang berkecukupan, umur dan ilmu yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Semua dapat dibuktikan setelah bulan ramadhan. Kalau dulu sebelum ramadhan gaji yang didapat selalu kurang, setelah beribadah di bulan ramadhan bisa menjadi cukup. Yang dulunya hidupnya biasa-biasa saja, setelah ramadhan bisa menjadi lebih baik, bisa memberikan kemanfaatan kepada orang lain, dan lebih berguna bagi negara dan agama. Semua itu karena keberkahan bulan ramadhan. Dalam hadits dinyatakan:
“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang-orang”.
Karena itu, sebaiknya kita berlomba-lomba beramal baik sepanjang bulan ramadhan, mengumpulkan pahala disamping mencari keberkahan dari bulan suci tersebut. Agar hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tentu bisa lebih bermanfaat pada orang lain. Amin…
Author: Al Muhammad
Img: 6xy-x5oMMdk