Awal Cerita Dubes Paraguay Memeluk Islam

0
701

Hidayah adalah rahasia Allah, tidak ada yang bisa menghalang-halanginya. Setidaknya itulah yang diyakini setiap umat Islam.

Hidayah inilah yang dirasakan Duta Besar Republik Paraguay untuk lima negara ASEAN, Cecar Estebon Grillion setelah resmi menjadi muallaf ketika mengucapkan dua kalimat syahadat usai Sholat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (27/9).

Ia mengungkapkan, Islam itu ternyata agama yang indah, mengatur segala sendi kehidupan dan jauh dari seperti yang digambarkan oleh kelompok tertentu.

Ketertarikannya terhadap Islam muncul begitu saja tidak pernah ia sangka-sangka. Awalnya ia hanya berpikir, kalau memang Tuhan itu ada, bagaimana mungkin nama-nama Tuhan itu berbeda-beda.

Cecar pun mulai mempelajari dan membaca bahwa sebenarnya ada kesamaan nama-nama Tuhan dari agama yang diturunkan dari keluarga Ibrahim.

Sejak awal ia sepakat bahwa Tuhan itu maha kuasa dan esa. Ini sesuai dengan konsep asli agama-agama keturunan Ibrahim. Dan itu terlihat bagaimana nama-nama Tuhan di agama Ibrahim.

“Di Yahudi Tuhan disebut Elohim, di Kristen disebut Alah dan di Islam disebut Allah,” ujarnya yang di dampingi calon istrinya Yulie Setyohadi, sebagai penerjemah.

Belakangan Cecar benar-benar memahami hanya Islam yang secara tegas mendeklarasikan bahwa Allah itu satu dan tidak ada tandingan atau keturunan yang dapat menandinginya.

“Dari sinilah ketertarikannya terhadap Islam,” ujar Yulie kepada Republika. Setelah menyampaikan ketertarikannya tersebut, Cecar pun memutuskan untuk mempelajari Islam lebih mendalam.

Yulie memastikan keinginan calon suaminya mencari hidayah itu bukan karena paksaan dari dirinya atau hanya karena alasan pernikahan.

Keseriusan Cecar mendalami Islam ini terlihat ketika ia memutuskan mengenal Islam dari tokoh besar Islam Indonesia, Prof. KH. Quraisy Shihab dan dibimbing juga oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Ali Mustafa Yaqub.

Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Ali Mustafa Yaqub mengatakan, sejak awal sudah terlihat keseriusan Cesar untuk memperdalam Islam. Keseriusannya ini pun ia tunjukkan dengan menghafal bacaan dua kalimat syahadat. “Dia sebenarnya sudah bersyahadat, dengan berusaha menghafal berkali kalimat syahadat itu,” katanya.

Ini terlihat ketika pengucapan syahadat di Istiqlal, Cecar tidak menghadapi masalah dalam pengucapan. Menurut Ali, inilah hidayah Allah yang diberikan kepada Cecar, Dubes Republik Paraguay untuk Indonesia dan lima negara ASEAN lain. “Hidayah ini tidak bisa ditolak dan dihalangi, karena ini keajaiban yang diberikan Allah,” ujarnya. (Republika)

 

Tinggalkan Balasan