BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM
(Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Manusia merupakan makhluk yang ramai dengan segala aktivitas. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, manusia seperti kita banyak aktivitas yang dilakukan. Mulai dari makan, minum, belajar, tidur dan lain sebagainya kita lakukan dan kita kerjakan. Tak terasa telah berapa banyak tenaga yang kita gunakan untuk melakukannya. Ada yang merasa puas dengan apa yang ia kerjakan, ada pula yang tidak merasakan kepuasan sama sekali. Banyak alasan yang melatar belakanginya. Ada yang karena kurang sempurna sehingga ia merasa kurang puas, atau bahkan karena tidak sesuai dengan rencana awal.
Hal itu semua sebenarnya tergantung dari suasana hati kita menyikapi aktivitas yang kita kerjakan. Nah, menyangkut dengan kepuasan hati ini, kita harus melihat dari aspek aktivitas kita. Sobat harus tahu bahwa kita adalah muslim dan muslimah sejati. Tentu segala aktivitas yang kita lakukan bukan hanya sekedar kegiatan otot belaka, tetapi harus kita hiasi dengan nuansa religi, yaitu kita mulai dengan bacaan basmalah. Terkait dengan ini, Nabi Muhammad Saw. Bersabda,
كُلُّ أَمْرٍ ذِى بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ أَقْطَعُ
“Segala perbuatan yang mengandung manfaat (yang penting) sekiranya tidak dimulai dengan bacaan basmalah maka perbuatan tersebut cacat atau tidak sempurna (kurang barokah)” (Jalalu al-Din Al-Suyuthi, Jaami’ul al-Ahadist, juz. 15, hal. 314 ).
Berdasarkan hadis di atas, sepantasnya dan seharusnya segala aktivitas kita harus dimulai dengan basmalah agar supaya aktivitas kita terlaksana dengan baik dan lancar disebabkan keberkahan yang kita peroleh.
Sewaktu masih kecil pun, kita diajari oleh orang tua kita dengan mengucapakan “bismillah” ketika hendak melakukan aktivitas seperti makan, minum dan sebagainya. Lalu mengapa harus dengan basmalah ..?
Ketika seorang melakukan aktivitas, kemudian ia membaca basmalah, maka ia turut menyertakan Allah dalam aktivitasnya. Karena arti “bi” pada bacaan “bismillah” yang diartikan “dengan menyebut Nama Allah” dikaitkan dalam benak manusia terhadap kata “kekuasaan dan pertolongan”. Pengucap seakan-akan berkata, “Dengan kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, maka pekerjaan yang sedang saya kerjakan ini dapat terlaksana”.
Ketika mengucapkan kata-kata tersebut, seharusnya sang pengucap sadar bahwa tanpa kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, apa yang sedang ia kerjakan tidak akan berhasil. Ia menyadari kelemahan dan keterbatasan dirinya, tetapi pada saat yang sama –setelah menghayati arti “bismalah” ini– ia memiliki kekuatan dan rasa percaya diri karena saat itu ia menyandarkan dirinya serta memohon bantuan dari Allah Swt. (Prof. DR. H. Said Agil Al Munawwar, M.A., Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Hal. 420)
Oleh karena itu sobat, mari kita mulai segala aktivitas kita dengan semangat, dan keyakinan yang kuat serta tidak lupa kita awali dengan basmalah. Sebagai akhir dari tulisan ini, kita dapat pesan nih dari Syekh Syarofu al-Din Yahya al-‘Imrithi dalam kitabnya yang sudah menjadi makanan sehari-hari dikalangan kita, Al – ‘Imrithi tersayang,
اِذِالْفَتَى حَسْبَ اعْتِقَادِهِ رُفِعْ © وَكُلُّ مَنْ لَمْ يَعْتَقِدْ لَمْ يَنْتَفِعْ
“Seseorang akan berhasil dan tercapai cita-citanya sesuai dengan keyakinan yang ia tanam dalam lubuk sanubari. Seseorang yang tak mempunyai nafas keyakinan, maka ia tak akan memperoleh arti dari suatu keberhasilan”
Author: Ahmad IQbaL Fathoni, Ch., Jember Jawa Timur
Img: berdikarionline