Sebanyak 2.000 guru mengaji antara Magrib dan Isya (PAMI) yang berada di masjid-masjid di Kota Jambi mendapatkan honor triwulan satu dari pemerintah Kota Jambi.
Pelaksana Tugas Kabag Kesra Kota Jambi, Julike Zawawi, Senin (23/9) mengatakan, pemberian honor yang dilakukan itu merupakan apresiasi pemerintah Kota Jambi tehadap guru-guru mengaji Al-quran yang telah mengajarkan anak-anak di kota itu.
Julike mengatakan, pada saat ini, menurut laporan yang diberikan oleh masing-masing camat di Kota Jambi, masih banyak guru ngaji yang belum menerima honor.
Hal itu, kata dia, karena belum tercukupnya dana untuk membayar secara keseluruhan. Jadi yang diberi honor saat ini sebagian saja.
“Data yang masuk ada lebih kurang 3.000 guru ngaji, saat ini baru 2.000 guru yang dibayar, sebab dana kita tidak mencukupi untuk membayar secara keseluruhan,” kata Julike, saat memberikan honor tersebut di kantor PKK Kota Jambi.
Ke depan, direncanakan akan mengusulkan kepada pemerintah kota untuk menambah jumlah honor dan jumlah penerima guru ngaji sesuai dengan data.
Sekda Kota Jambi, Daru Pratomo mengatakan, ke depan pihaknya akan menyesuaikan jumlah orang dan honor guru PAMI yang ada di Kota Jambi.
“Kalau untuk APBD-P ini belum terkejar, mungkin tahun depan akan kita masukkan anggarannya, namun ini tidak bisa ditentukan sendiri, perlu ada rembukan bersama,” kata Daru.
Menurut dia, guru PAMI ini harus diberikan penghargaan, sebab guru PAMI ini merupakan orang yang penting dalam mendidik putra-putri Jambi dalam membaca dan memahami Alquran.
Lebih lanjut Daru berharap kepada semua guru pengajian PAMI yang ada dikota Jambi untuk tidak hanya mengajarkan mengaji membaca Al-quran saja, juga harus bisa mengajarkan hal yang lain.
Kata Daru, guru PAMI harus bisa memberikan pelajaran-pelajaran yang bersifat mendidik, seperti kisah-kisah nabi, cara berceramah, shalat, dan pelajaran-pelajaran ilmu pengetahuan lainnya.(Republika)