Ayat tentang Motivasi bagi Hamba yang Galau

0
1091

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ [الرعد/28]

Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d: 28)

Ya Allah, entah berapa kali aku membaca ayat ini. Entah berapa kali pula aku mendengarnya. Namun, hingga kini aku belum mampu memahaminya, mengamalkannya di keseharianku, dan menjadikannya sebagai prinsip logika dan perasaanku.

Saat aku mengalami masalah. Saat aku mendapatkan kesulitan. Saat aku kecewa, sedih, marah, menyesal, dan terluka. Saat aku dihina, dicaci, diabaikan, dan diinjak.

Ketika semua itu menimpa diriku, aku lebih memilih mengeluh. Aku melarutkan diri pada keterpurukan. Aku membiarkan pikiranku kacau balau. Aku membiarkan perasaanku tenggelam dalam kesengsaraan. Aku membiarkan hatiku dikuasai kegalauan.

Sehingga aku menjadi lemah. Aku pun nyaris putus asa. Seolah merasa tidak ada harapan lagi. Seolah aku tidak berarti lagi. Seolah aku pantas mati

Kadang juga, aku berharap bantuan orang lain, dan bahkan begantung pada mereka. sehingga, ketika mereka tidak mau atau tidak mampu memberi solusi bagi masalahku, aku kecewa. Apalagi ketika mereka menjauh, aku pun semakin merasa rapuh. Sehingga, aku merasa tak ada lagi yang peduli padaku, tak ada lagi yang mau menerimaku, dan tak ada lagi yang bisa menjadi tempat sandaranku.

Ya Allah, aku sungguh telah melupakan dan mengabaikan-Mu. Aku menganngap Engkau tak lagi hadir dan memperhatikanku. Aku terlalu percaya pada logika dan perasaanku sendiri. Aku terlalu bergantung pada orang lain. Aku terlalu mengikat diriku pada kehidupan dan terlepas dari haribaan-Mu.

Tidak hanya ketika tertimpa masalah aku melupakanmu, ketika aku bahagia, sukses, tertawa, tersenyum, ceria, kaya, dan seterusnya, aku juga melupakan dan mengabaikan-Mu. Aku terlalu terlena dan terbuai dengan kebahagian, kesuksesan, dan kekayaan. Mungkin ketika seperti ini aku yang lebih rutin melupakan dan mengabaikanmu.

Ya allah, akulah hamba-Mu yang selalu butuh bimbingan dan kasih sayang-Mu. Mulai detik ini, dekaplah diriku, agar selalu mengingat-Mu dalam keadaan apa saja. Aku hanya ingin dalam setiap apapun, senantiasa berdzikir pada-Mu, bahkan setiap nafas yang berhembus. Hatiku pun selalu tentram karena tertaut erat pada-Mu.

Author: Ala Muhammad

Tinggalkan Balasan