Mungkin sebagian dari kita telah melupakan Irak, negara yang tahun 2003 lalu diinvasi Amerika Serikat dan sekutunya. Kini di tahun ke-11 dari peristiwa memalukan pemerintahan Josh W Bush itu laksana api yang terus berkobar memangsa seluruh manusia yang di laluinya.
Setengah juta lebih masyarakat tewas akibat serangan tidak manusiawi itu, namun para pemimpin-pemin dunia seakan mati suri melihat penderitaan warga yang kini akrab dengan bunuh membubuh. Agresi meliter AS memang telah berlalu sejak Obama menarik sebagian serdadunya dari negeri para mullah itu, tetapi apakah masalah itu sudah selesai?, tidak, pertumpahan darah setiap hari terus terjadi karena dari invasi meliter AS bergeser pada perang sekretarian Syiah-Sunni atau yang lebih di kenal dengan perang saudara diantara mereka.
Kemana Josh Bush? Yang katanya mau membantu rakyat Irak, inikah yang kau inginkan? Kehancuran negara yang kaya akan minyak? Kau memang telah berlalu dari berita dunia wahai mantan presiden, tapi keputusanmu telah memporakporandakan Irak, Afganistan, selamanya akan selalu di kenang masyarakat dunia. Kalau kau adalah presiden tidak bertanggung jawab atas keputusan yang tidak manusiawi.
Kalau PBB mengatakan “satu-satunya cara untuk mereka berhanti, adalah menjembatani diantara perbedaan mereka” perkataan itu memang mudah, tapi sadarkah engkau, kalau hal itu tidak semudah yang kau katakan, karena dendam dalam diri mereka sudah melebur dengan darahnya akibat kehancuran masa depan negaranya.
gbr.borneo