Pulau Sapudi adalah kepulauan yang masuk kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur. Dikenal dengan pulau seribu sapi itu menyimpan mutiara terpendam bagi perkembangan islam di jawa timur dan Indonesia pada umumnya. Di Pulau itu terdapat makam keramat yang mana beliau dikenal sebagai penyebar ajaran agama islam sejak tahun 1223 M. Makam keramat itu dikenal dengan sebutan Asta, Yaitu Asta Belingi Dan Asta Nyamplong.
Disamping ada peninggalan Belanda berupa Mercusuar yang memiliki tinggi kurang lebih 75 m tertera tahun 1888 M, pulau Sapudi atau pulau Poday itu dari beberapa penelitian yang di lakukan beberapa ahli di bidang arkeologi, juga menyebutkan bahwa pulau yang terletak di sebelah timur pulau Madura itu juga terdapat peninggalan-peninggalan kerajaan. Hal itu dapat di buktikan dengan ditemukannya beberapa peninggalan berupa pecahan keramik dan susunan batu bata berukiuran besar.
Pulau Sapudi tersohor sumbernya sapi. Sapi yang setiap tahun dikeluarkan dari itu pulau tidak seimbang dibanding dengan keadaan dan luasnya itu pulau. Menurut kepercayaan orang, keadaan yang demikian itu, disebabkan oleh sesuatu sumber yang dibikin oleh Adipoday, yang melekat dihati rakyat sebagai pemimpin rakyat yang sejati yang tetap peraturan-peraturannya didalam memelihara sapi dan bercocok tanam dijalankan sehingga sekarang dengan orang tidak berani merubahnya. Selain itu, Pulau Sapudi juga masih menjaga tradisi kerapan sapi masih terjaga dengan baik.
Dapat di pastiakan 100 % agama yang di anut adalah islam, sendi-sendi agama yang di balut dengan keindahan tradisi budaya lokal membuat pulau yang memiliki dua kepulauan tersebut menyejukkan hati. Dua Makam yakni sunan Wirokromo dan Sunan Wirokroto (nama lain Asta Belingi dan Asta Nyamplong) juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar dan luar daerah yang memahami sislsilah dua tokoh pembabat pulau sapudi tersebut.