Anakmu bukanlah anakmu…
mereka anak kehidupan yang rindu akan dirinya sediri…
Mereka dilahirkan melalui engkau, tapi bukan dari engkau…
Meskipun mereka ada bersamamu,
tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu,
tapi bukan pikiranmu…
Karena mereka memiliki pikiran sendiri…
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka,
tapi bukan tubuh mereka…
karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok,
yang tak pernah dapat engkau kunjungi meski dalam mimpi…
Engkau bisa menjadi seperti mereka,
tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu…
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan…
Sang pemanah telah membidik arah keabadian,
dan dia merenggangkan dengan kekuatannya,
sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan…
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang,
maka juga ia mencintai busur teguh yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan