Gelar santri merupakan suatu kebanggaan yang perlu kita syukuri. Meski bermacam-macam, salah satu wujud rasa syukur itu adalah kerja keras dan kerja nyata untuk menghasilkan karya yang dapat dilihat oleh orang lain. Kenyataan bahwa santri (dan alumninya) mampu menghasilkan karya yang fenomenal terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh Fadli, alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, dalam mendesain chassis sapu angin, Mobil Karya Anak Bangsa yang telah menjadi juara di berbagai kompetisi skala internasional.
Ringkasan Penelitian:
Tim Sapuangin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk pertama kalinya berpartisipasi pada Student Formula Japan (SFJ) di Shizuoka Ecopa Stadium Japan Pada Tahun 2013. Mobil yang dilombakan pada ajang Formula SAE harus memiliki Chassis yang kuat namun ringan. Chassis mobil FSAE harus kuat karena beban yang diterima sangat besar ketika akselerasi, berbelok dan ketika melakukan pengereman. Di sisi lain, Bobot dari Chassis harus seringan mungkin agar beban yang ditopang Engine menjadi minimal.
Untuk mengoptimasi kekuatan dan berat dari Chassis maka perlu dilakukan simulasi numerik. Pengujian ini didahului dengan studi literatur pada berbagai sumber dan pengumpulan data teknis Sapu Angin Speed 2013. Selanjutnya adalah perhitungan beban yang meliputti beban vertikal, torsional, akselerasi, belok dan pengereman. Langkah selanjutnya adalah proses meshing atau pemecahan model 3d Chassis menjadi elemen hingga yang kemudian diuji kualitasnya dengan Convergent test. Setelah meshing dinyatakan Convergent, barulah simulasi dilakukan dengan boundary conditions yang telah didapatkan pada proses perhitungan beban. Pengujian ini diakhiri dengan memperoleh data hasil simulasi dan mengevaluasi perbandingan hasil.
Pada penelitian ini didapatkan 5 hasil simulasi dari 5 jenis pembebanan. Dari hasil simulasi beban vertikal didapatkan tegangan von mises sebesar 77.016 MPa, deformasi maksimal sebesar 0.52 mm dan angka keamanan sebesar 3.96. Dari hasil simulasi beban Torsional, pada pembebanan 0.5Wsprung didapatkan tegangan von mises sebesar 187.72 MPa, deformasi maksimal sebesar 7.63 mm, angka keamanan sebesar 1.62 dan kekakuan sebesar 946.34 Nm/o. Dari hasil simulasi beban akselerasi didapatkan tegangan von mises sebesar 186.48 MPa, deformasi maksimal sebesar 1.69 mm dan angka keamanan sebesar 1.63 Dari hasil simulasi beban belok didapatkan tegangan von mises sebesar 167.35 MPa, deformasi maksimal sebesar 1.06 mm dan angka keamanan sebesar 1.82. Sedangkan dari hasil simulasi beban pengereman didapatkan tegangan von mises sebesar 70.376 MPa, deformasi maksimal sebesar 0.44 mm dan angka keamanan sebesar 4.33. Chassis Sapuangin Speed 2013 masih belum mempunyai angka keamanan dan kekakuan yang baik dan masih perlu mendapat tambahan elemen chassis.
Menutup sesi sharing dengan Fadli, ia berpesan, “Jadi santri dan dapat beasiswa itu harus syukur. Eman kalau sudah dibiayai negara dan prestasinya kurang ketok. Lebih eman lagi kalau nantinya tidak ngabdi”.
Narasumber: M. Fadlil Adhim
Vehicle Dynamics Engineer
Kepala Departemen Riset dan Teknologi CSS MoRA ITS 2012/2013
Santri PBSB Kemenag RI ITS Surabaya
Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo