Ada 6 kelompok dibulan Ramadhan, dan kita termasuk kelompok yang mana?
Syaikh DR.Abdul Aziz As -Sadhan Hafidhahullah menjelaskan dalam kitab beliau Mukhalafat Ramadan, kata beliau, “Terkait dengan bulan Ramadhan, maka manusia terbagi menjadi beberapa macam :
Kelompok yang menunggu kedatangan bulan ini dengan penuh kesabaran. Ia bertambah gembira dengan kedatangannya, hingga Ia pun menyingsingkan lengan dan bersungguh-sungguh mengerjakan segala macam bentuk ibadah, seperti puasa, shalat, sedekah dan lain-lain. Ini merupakan kelompok (golongan manusia) yang terbaik.
Ibnu Abbas Radiyallaahu ‘anh menceritakan. “Nabi Shollallaahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, namun beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, ketika beliau selalu ditemui Jibril, setiap malam pada bulan Ramadhan, Jibril menemui beliau hingga akher bulan. Nabi Shollallaahu ‘alaihi wasallam membacakan Al Qur’an kepadanya. Beliau bertemu Jibril, beliau lebih dermawan daripada angin yang bertiup.” (diriwayatkan oleh Bukhori).
Kelompok yang sejak bulan Ramadhan datang sampai berlalu, keadaan mereka tetap saja seperti sebelum Ramadhan. Mereka tidak terpengaruh oleh bulan puasa ini, serta tidak bertambah senang atau bersegera dalam melakukan kebaikan. Kelompok ini adalah orang-orang yang menyia-nyiakan keuntungan besar (kesempatan yang baik) yang nilainya tidak bisa diukur dengan apapun. Sebab, seorang Muslim akan bertambah semangatnya pada waktu-waktu yang banyak terdapat kebaikan dan pahala didalamnya.
Kelompok yang tidak mengenal Allah, kecuali pada bulan Ramadhan saja. Bila bulan Ramadhan datang anda dapat melihat mereka ikut rukuk dan sujud dalam shalat. Tetapi Bila Ramadhan berakher, mereka kembali berbuat maksiat seperti semula.
Mereka adalah kaum yang disebut kepada Imam Ahmad dan Fudhail Bin Iyadh dan keduanya: “Mereka adalah seburuk-buruk kaum lantaran tidak mengenal Allah kecuali pada bulan Ramadhan.”
Karena itu, setiap orang yang termasuk dalam kelompok ini semestinya tahu bahwa Ia telah menipu dirinya sendiri dengan perbuatannya tersebut. Setan pun juga memperoleh keuntungan besar darinya. Allah Subhaanahu wata’aala berfirman : “Setan menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.”(Qs Muhammad :25)
Sebagai bentuk ajakan dan peringatan untuk kelompok seperti mereka, hendaklah mereka bertaubat kepada Allah Subhaanahu wata’aala dengan sebenar-benarnya taubat. Kami menghimbau agar mereka memanfaatkan bulan ini untuk kembali dan tunduk kepada Allah serta meminta ampunan dan meninggalkan perbuatan buruk yang telah lalu.
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman :
وإني لغفار لمن تاب وآمن وعمل عملا صالحا ثم اهتدى
“Dan sesungguhnya, Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat, beriman, dan beramal sholeh, kemudian tetap dijalan yang benar.”(Qs Thaha :82)
Juga firman-Nya
إلا من تاب وآمن وعمل عملا صالحا فأولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات وكان الله غفورا رحيما
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal sholeh, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Qs Al Furqan :70).
Bila Allah telah mengetahui Ada ketulusan dan keikhlasan dalam hati mereka, maka Dia akan memaafkan mereka Sebagai mana yang Dia janjikan.
Karena, Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Namun, bila mereka tetap saja berbuat maksiat, maka kita harus mengingatkan perbuatan mereka, dan menyampaikan bahwa mereka dalam bahaya besar.
Bahaya macam apalagi yang lebih besar dari pada meremehkan kewajiban, batasan-batasan agama, perintah dan larangan Allah Subhaanahu wata’aala.
Kelompok yang hanya perutnya saja yang puasa dari segala macam makan dan minuman, namun tidak menahan diri dari selain itu. Anda akan melihatnya Sebagai orang yang paling tidak berselera terhadap makanan dan minum. Akan tetapi, mereka mendengar kemungkaran, ghibah, adu domba, penghinaan dan semisalnya. Bahkan ini kebiasaannya pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan lainnya.
Kepada orang-orang seperti ini, perlu kita sampaikan bahwa kemaksiatan pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya itu diharamkan, tetapi lebih diharamkan lagi pada bulan Ramadhan ini, menurut pendapat sebagian Ulama’. Dengan kemaksiatan tersebut berarti mereka telah menodai puasa dan menyia-nyiakan pahala yang banyak.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallaahu ‘anh, Ia berkata, “Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda
من لم يدع قول الزور والعمل به. فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka tidak ada kebutuhan bagi Allah dalam diri orang yang meninggalkan makanan dan minumannya.”(diriwayatkan oleh Bukhori dan Abu Daud).
Juga sabda Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wasallam.
لبس الصيام من الأكل والشرب. إنما الصيام من اللغو والرفث
“Puasa itu bukan sekedar menahan makan dan minum, tetapi puasa itu adalah meninggalkan perbuatan sia-sia dan perkataan keji.”( diriwayatkan oleh Ibnu Hibban).
Kelompok yang menjadikan siang hari untuk tidur, sedangkan malam harinya untuk begadang dan main-main belaka. Mereka tidak memanfaatkan siangnya untuk berdzikir dan berbuat kebaikan (beramal) dan tidak pula membersihkan malamnya dari hal-hal yang diharamkan.
Kepada orang-orang seperti ini perlu kita sampaikan agar mereka takutlah kepada Allah berkenan dengan diri mereka. Janganlah menyia-nyiakan kebaikan yang datang kepada mereka. Mereka telah hidup sejahtera dan makmur. Hendaklah mereka bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya (nashuha) dan bergembira dengan berita dari Allah yang menyenagkan (berupa balasan surga).
Kelompok yang tidak mengenal Allah pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan lainnya. Mereka adalah kelompok yang paling buruk dan berbahaya.
Anda akan melihat mereka tidak memperhatikan shalat atau puasa. Mereka meninggalkan kewajiban itu secara sengaja, padahal kondisinya sehat dan segar bugar.
Setelah itu mereka mengaku Sebagai orang Islam. Padahal, Islam sangat jauh dari mereka, bagaikan jauhnya Barat dan Timur. Orang-orang Islam pun berdiri berlepas diri dari mereka.
Kepada orang-orang semacam ini perlu dikatakan : “Segeralah bertaubat dan kembalilah kepada agama kalian. Lipatlah lembaran hitam hidup kalian.
Sesungguhnya, Rabb kalian Maha Penyayang kepada siapa saja yang mentaati-Nya dan sangat keras siksaan kepada orang yang mendurhakai-Nya.”
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman:
“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya adzab-Ku adalah adzab yang sangat pedih.”(Qs Al Hijr, 49-50)
Demikianlah, klasifikasi manusia secara umum berkaitan dengan bulan Ramadhan, semoga kita termasuk kelompok pertama dan berusaha untuk menjadi bagian dari kelompok pertama.
Semoga Shalawat dan Salam Allah senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarga beliau dan shahabat beliau.
سبحانك اللهم وبحمدك, أشهد أن لا إله إلا الله. استغفرك وأتوب اليك
Sumber : Mar’atus Sholeha