Maka, tidak! Katakan tidak!
Dan ada hadits riwayat ath-Thabrany yang dishahihkan oleh al-Albany:
لَا يُحِبُّ رَجُلٌ قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum kecuali ia akan dikumpulkan (di akhirat) bersama mereka.”
Sebagaimana demi Allah, saya sangat mencintai rekan-rekan yang bertemu dan semajelis baik di sekolah, di kampus atau di majelis kekinian kami: karena Allah Ta’ala.
Kenapa karena Allah? Karena dijelaskan oleh Ibnul Qayyim dalam “al-Fawaa’id”:
“Kecintaan dan keinginan terhadap sesama makhluk tidak boleh ditujukan kepada dzatnya.
Siapa saja yang kecintaan, keinginan, kehendak dan ketaatannya ditujukan kepada selain Allah, niscaya semua itu akan sia-sia dan lenyap begitu saja, bahkan orang tersebut akan ditinggalkan oleh sesuatu yang paling dibutuhkannya.”
Antum, ketika punya teman semajelis, maka semoga hadir di dalam dada antum benih-benih kasih sayang dan rasa ta’awun.
Jika tidak, maka kasihan sekali.
Dianjurkan sangat, duduk di majelis yang rutin; sehingga wajah-wajah tidak lagi asing dan tidak kenal.
Kedekatan dalam perjuangan menuntut ilmu akan mewariskan rasa cinta.
Namun jangan:
jangan mencintai teman karena ia sebatas baik semata,
jangan mencintai guru karena ia guru semata,
jangan mencintai murid karena ia datang semata.
Tapi cintailah mereka karena Allah; agar tak seutas pun dari ranting cintamu sirna sia-sia.
Apakah pernah kamu merasa kangen sama Allah?
Apakah pernah kamu merasa berharap tinggi Allah akan mengumpulkanmu bersama sahabat-sahabat kajianmu?
Atau…
Jangan-jangan selama ini kamu hanya kangen duduk saja?
Jangan-jangan selama ini kamu hanya berharap dirimu atau golonganmu saja yang masuk Surga?
Maka, tidak! Katakan tidak!
Kamu adalah muslim mulia, yang tak terfikir sendiri di Surga, melainkan kita semua adalah muslimun yang mulia, dan kita sama-sama berjuang menuju ke Surga.
[Bersama Yang Kita Cintai]
Kutipan dari status ust. Hasan Al Jaizy Lc