Jakarta, Muslimedianews ~ Nabi Daud adalah sosok yang mengalahkan Jalut saat peperangan. Saat Thalut meninggal dunia, maka dia lah yang menggantikan posisi Thalut. Dia tak terlena akan kerajaan yang dimiliki. Justru dia makin bertambah bersyukur kepada Allah. Dia diajari oleh Allah bahasa burung-burung dan dirahmati suara indah. Barangsiapa mendengarkan suara Nabi Daud, maka keimanan akan merasuk ke relung hatinya.
Selain itu, Allah memberinya mukjizat, yakni mampu melunakkan besi dengan tangannya. Sebab itu, ia membuat baju besi untuk para pejuang fi sabilillah. Selain itu, dia juga mengembakbiakkan kuda sebagai tunggangan yang kuat untuk para ksatria.
Allah menurunkan kitab suci Zabur kepadanya. Saat Nabi Daud membacakan Zabur, maka burung-burung bereaksi dan memuliakan Allah, demikian pula tehadap gunung. Dia mencurahkan sepertiga malamnya untuk beribadah kepada Allah sebab cinta kepada-Nya. Ketika di pagi hari, dia memuliakan Allah dan gunung pun turut mengikutinya. Zabur merupakan kitab pedoman hukum-hukum setelah Taurat. Nabi Daud meneguhkan kekuatan bagi yang beriman kepada Allah dan juga hukum-hukum-Nya. Selain Nabi ia juga adalah seorang Raja. Dia pun mengatur waktunya dalam empat bagian; untuk kebutuhan pribadi, menyembah Allah, memutuskan berbagai perkara dan mendidik anaknya.
Ujian Allah Nabi Daud tinggal di istananya dan para pengawal berdiri di depan pintu. Saat dia beribadah kepada Allah, tak seorangpun diizinkan untuk masuk dan bertemu dengannya. Pernah dia duduk di mihrabnya, tiba-tiba muncul dua lelaki dihadapannya. Dia terkejut karena tamu itu datang saat dirinya sedang beribadah, bukan saat memutuskan perkara. Salah satu dari kedua lelaki tersebut mengatakan agar Daud tidak takut akan kedatangan mereka. Mereka datang untuk memecahkan kasus yang terjadi diantara mereka. Kasus tersebut adalah bahwa salah satu diantara mereka memiliki 99 ekor kambing betina dan salah satunya hanya memiliki seekor saja. Pemilik 99 ekor kambing telah mengambil satu-satunya kambing yang dimiliki salah satu lelaki tersebut dengan memberikan bukti yang kuat. Nabi Daud berkata sembari marah dan menoleh. Dia berkata bahwa itu merupakan suatu perbuatan yang tak adil. Dia mengambil keputusan cepat tanpa mendengarkan detail cerita keduanya. Saat itu juga, keduanya tiba-tiba menghilang dari hadapan Daud. Dia sadar akan kekeliruannya dan itu merupakan ujian Allah. Segera dia memohon ampun kepada Allah karena keputusan tergesa-gesanya.Hadirnya Sulaiman dan Keputusan Baru Allah memberikan Daud seorang anak laki-laki. Kemudian dirinya memberikan nama Sulaiman kepada anaknya. Dia merawat dan mengajarkan Sulaiman untuk berperilaku mulia. Mengajarkan menyembah Allah, melakukan kebaikan dan bersyukur kepada Allah. Seiring waktu berjalan, Sulaiman tumbuh dewasa menjadi pemuda pandai dan beriman. Allah hendak menunjukkan keagungan pada diri Sulaiman. Allah ingin membuat orang-orang mengetahui bahwa kelak Sulaiaman lah yang akan menggantikan posisi ayahnya, Nabi Daud. Suatu malam, terjadi perusakan di sebuah kebun anggur oleh kawanan kambing ternak milik seseorang. Kawanan kambing tersebut merusak sekaligus memakan buah anggur di kebun. Pagi harinya, Sang Pemilik kebun terbangun dan meunuju kebun anggurnya. Ia mendengar suara kambing mengembik dan ketika ia masuk ke kebun, betapa terkejutnya ternyata ada kawanan kambing merusak dan memakan tanaman anggurnya. Ia pun marah dan mencari pemilik kawanan kambing yang telah merusak kebunnya. Ia juga menuduh pemilik kambing menggembalakan ternaknya di kebun miliknya. Perselisihan tak terhindarkan yang kemudian mereka memutuskan untuk menghadap kepada Nabi Daud. Mereka telah tiba di istana Nabi Daud dan melihat bahwa Nabi Daud sedang memutuskan perkara orang-orang. Saat giliran mereka, pemilik kebun anggur menjelaskan perkara kejadian semalam. Nabi Daud mendengarkan penuturannya secara rinci. Kemudian, Nabi Daud memutuskan bahwa pemilik kambing harus memberikan kambingnya kepada pemilik kebun. Allah yang hendak menunjukkan keagungan Sulaiman dan ingin menjadikan dirinya sebagai pengganti ayahnya memberikan wahyu kepada Sulaiman. Sulaiman berkata, “Wahai Nabi Allah, ada keputusan yang lebih baik. Pemilik kambing harus memberikan kambingnya kepada pemilik kebun anggur selama satu tahun, sehingga pemilik anggur dapat memelihara akan mendapat keuntungan dari wol dan susu kambing itu serta megambil apa yang dihasilkan kambing-kambing itu. Kemudian pemilik kambing harus menanami kembali kebun anggur yang telah dihancurkan kambing-kambing tersebut.” Nabi Daud bergembira atas keputusan Sulaiman. Dia pun juga menyetujui apa yang diputuskan Sulaiman. Mulai saat itu juga, rakyat pun menghormati apa yang diputuskan Sulaiman. Saat ajal Nabi Daud sudah dekat, dia menunjuk Sulaiman sebagai penggantinya. Hal itu berdasarkan kesamaan akan dirinya dengan Sulaiman dari segi perilaku, akhlak dan kebajikan yang dimiliki Sulaiman.
Diceritakan ulang oleh Danny Setiawan Ramadhan dari buku “The Greatest Stories of Al-Qur’an” karya Syekh Kamal As Sayyid
google_ad_client = “ca-pub-4649100839183457”; google_ad_slot = “1563105255”; google_ad_width = 336; google_ad_height = 280;