wahai Gus Mus-ku
kata yang engkau tata pada sajak
bagaikan sabda, bahkan firman
satu bait mengungkap tak terbatas makna
meluap tafsir pemahaman
puisi-puisimu…
mengajariku tentang banyak ilmu
mengendalikan hasrat ambisiku
memberi terang pada gelapku
membuka pintu hati cintaku
meluaskan kesempitan wawasanku
mendewasakan pola nalarku
mengarahkan tujuan langkahku
memenuhi ruang imajinasiku
mengindahkan diksi kata sastraku
menggerakkan semangat tulisku
Gus Mus-ku…
meski engkau tak pernah hadir dalam nyataku
namun, engkaulah guru dalam alam ideku
dalam semesta inspirasiku
sumber gambar: .nulumajang.or.id