Manusia diciptakan dengan pancaran tetasan cinta yang berkemilau dalam hati setiap insan dimuka bumi. Cinta seringkali membuat kita tak berdaya bila dihadapkan dengan kekuatan cinta karena dengan cinta kita akan mengenal realita hidup yang makin bermakna dan dengan cinta kita akan tahu siapa diri kita.
Dunia ini seakan tidak berarti tampa dihiasi cinta, bahkan cinta seringkali membuat mata buta telinga tak mendengar dan akal sehat menjadi tak berfungsi. Bagaimana tidak, banyak di sekitar kita anak yang tidak lagi mendengar nasehat orang tuanya demi tuntutan belahan hati belahan jantung. Ada juga anak yang dulunya taat beribadah serta penurut kepada orang tua menjadi kian brutal akibat cinta buta yang mereka punya.
Setidaknya cinta akan menimbulkan tiga hal; Pertama keindahan, cinta membuahkan keindahan yang merupakan impian semua manusia, semuanya menjadi terasa indah bila cinta hinggap dihati seseorang. Kedua energy: cinta akan menimbulkan energy atau semangat luar biasa hingga akal sehat kita seakan tak berfungsi normal akibat cinta yang terpancar . Bagaimana tidak, jangankan kita mampu, tidak mampupun kita akan berusaha demi pasangan kita. Ketiga resiko, sang pecinta tidak takut dengan resiko akibat dari cinta, apapun yang mereka minta akan selalu kita penuhi demi wanita atau pasangan yang kita cintai.
Manusia tercipta berpasang-pasangan dan saling membutuhkan antara satu dengan lainnya. Pria dan wanita akan terasa kurang lengkap tampa didampingi belahan jiwa yaitu hadirnya seseorang yang senantiasa berbagi rasa dalam keseharian mereka. Tidak hanya di dunia melainkan sampai akhirat sebagai perkapungan kekal abadi sepanjang masa sebagai tempat memadu kasih karena telah diaggap layak menempati tempat yang belum ada mata melihat dan telinga mendengarrnya itu.
Oleh sebab itu, islam memberi kriteria khusus untuk memilih pasangan hidup agar tercipta suasana harmonis sejahtera tak terhingga. Ada empat motif utama dalam menecari pasangan yang di atur dalam islam. Nabi Muhammad SAW menyuruh kita “ kawinilah wanita karena rupanya, hartanya, nasabnya dan karena agama atau akhlaknya”.
Carilah pasangan yang sekiranya memiliki keempatnya itu, jangan hanya terpaku pada wajah cantik dan rupawan karena kalau hanya terpaku pada rupa maka biasanya rupa seringkali membuat kita ibarat buah simalakama. Begitu juga jangan kawini wanita hanya memandang hartanya karena boleh jadi harta membuat kesombongan, bahkan menjadi ironis sekali ketika tak lagi cocok dengan kita, tidak menutup kemungkinan mereka mengusir kita karena tak lagi di butuhkan. Tetapi kawinilah wanita dengan mengutamakan akhlak dan agamanya karena dengan aklak dan agama (islam) mulia akan tercipta keluarga yang harmonis dan sejahtera sampai akhir hayat kita. Islam melarang kita menikah dengan lain agama karena bentuk pertanggungjawaban kita kepada Allah SWT lebih besar ketimbang sekedar cinta sesaat dimuka bumi ini. (img:sungkem)