6 Kiat Meraih Sukses Ibadah Puasa

0
664

Mari kita renungkan sejenak kedua hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ  (رواه الترمذي)

Dari Abi Hurairah ra.berkata,  Rasulullah SAW bersabda; “celaka seseorang pada saat namaku di sebut di sisinya, namun dia tidak bershalawat kepadaku. Dan celakalah seseorang yang telah memasuki bulan ramadhan serta bulan itu pun pergi meninggalkannya. Akan tetapi dia belum juga mendapatkan ampunan. Dan celaka seseorang yang semasa hidupnya sempat mendapati kedua orang tuanya. Namun begitu,  keduanya tidak mampu memasukkannya kedalam Syurga.( tidak berbakti kepada kedua orang tuanya yang akan menyebabkannya masuk Syurga. Pen.) (HR. at-Turmudzi)

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَكَمْ مِنْ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ  (رواه أحمد)

“ Dari Abi Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda; “berapa banyak orang yang berpuasa, mereka tidak mendapatkan sesuatu apapun dari puasanya, melainkan hanya lapar semata. Dan berapa banyak orang yang beribadah di malam hari, mereka tidak mendapatakan apapun dari ibadah yang di lakukannya melankan hanya sekedar terjaga malam” (HR. Imam Ahmad)

Salah satu point penting dari kedua hadits ini adalah penegasan Rasulullah SAW tentang adanya ‘kegagalan’ dan kerugian besar yang dialami seseorang di dalam menjalani bulan suci ramadhan.  Bulan penuh berkah, maghfirah dan ampunan. Bulan yang seharusnya di gunakan sebaik-baikya oleh setiap insan yang mengaku beriman.

Lalu mengapa dia gagal dan merugi?  Ada banyak kemungkinan jawaban.  Bisa karena kurang persiapan, bekal pengetahuan agama yang minim terutama yang berkaitan dengan masalah puasa.  Atau bahkan memang karena tidak ada greget di hatinya untuk bertaqarrub kepada Allah di bulan ramadhan ini.

Bagi kita, sebagai al-faqir, hamba yang senantiasa mengharapkan kucuran rahmat dan keberkahan bulan ramadhan,  kiranya perlu menyiapkan strategi dan kiat-kiat khusus untuk menyambut kedatangannya. Ini penting agar  kita kelak termasuk orang-orang  yang sukses menggunakan kesempatan berharga di bulan suci ramadhan ini dengan sebaik-baiknya.

Adapun di antara kiat-kiat tersebut adalah sebagai berikut;

Pertama, sambutlah kedatangan bulan ramadhan ini dengan penuh suka cita,bergembira dan bersyukur.  Jangan sekali-kali kita sambut ramadhan  dengan kesedihan, kelesuan apalagi merasa terbebani, Karena apapun perasaanhati dan kondisi pikiran seseorang akan sangat mempengaruhi tindakan dan prilaku selanjutnya

Kedua, kenali dan kuasai dengan baik ajaran Islam tentang puasa serta amal ibadah lain di bulan ramadhan. Adapun diantara yang mesti kita pahami adalah  tentang syarat dan rukun puasa, pembatal-pembatal puasa, kesunahan dan kemakruhannya, factor-faktor yang meringankan seseorang  tidak berpuasa serta konsekwensinya, tuntunan salat tarawih, tata cara tadarrus, zakat fitrah dan lain sebagainya.

Saat ini, mempelajari materi-materi semacam ini, hemat penulis tidaklah terlalu sulit, bahkan boleh di bilang sangat mudah . Kita tidak harus masuk pondok pesantren dan menjadi santri  atau harus duduk kepenatan berjam-jam di majlis pengajian. Hanya duduk duduk manis di depan kumputer untuk meng-akses materi-materi tersebut  melalui jaringan internet, maka semua akan menjadi jelas. Karena  disana  “ Syekh Google” sudah siap melayani segala macam informasi yang kita butuhkan. Ini serius lho, bukankah media dan sumber belajar itu sangat banyak dan beragam. Toh kalau hasilnya masih meragukan, tanya sama pak ustadz atau Kiai.

 Dengan demikian, bergantung kemauan dan ketulusan hati kita.  Bersedia ngga’ diri kita untuk belajar dan berusaha mencapai kesempurnaan ramadhan. Minimal ada perubahan kearah yang lebih baik, lebih bermutu di banding tahun sebelumnya.

Ketiga, lakukan planning atau perencaan yang tepat, efesien dan efektif  untuk kegiatan-kegiatan ibadah yang akan kita laksanakan selama ramadhan. Buatlah jadwal dan aturlah sedemikian rupa kegiatan rutin kita. Misalnya jam berapa saya harus mengaji dan tadarrus al-Qur’an, jam sekian baca buku agama, kumpul dan buka bersama keluarga,  tarawih di mesjid atau mushalla ini, salat berjamah dll. Semua menu kegiatan harus terjadwal dngan rapi dan hendaknya secara istiqamah di jaga dan laksanakan.

Keempat, kurangi aktifitas –aktifitas yang masih memungkinkan untuk di kurangi bahkan kalau perlu di istirahatkan untuk sementara ramadhan. Hindari sebisa mungkin pekerjaan berat yang banyak menguras tenaga terutama di siang hari.  Pekerjaan tersebut jelas akan berpengaruh pada kondisi fisik saat beribadah Tarawih dan lainnya. Orang tua dulu sering mengajarkan petuah pada anaknya saat ramadhan tiba;

Nak, Ramadhan itu bulan ibadah, bulan taqarrub kepada Allah. Nikmati hasil usahamu selama 11 bulan kemaren sebagai bekal ibadah dibulan suci ini. Jangan sampai setahun penuh, usiamu  dihabiskan untuk urusan duniamu, minimal satu bulan ini kamu fokuskan untuk beramal”

Kelima, Jaga kondisi tubuh selama  berpuasa dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan bervitamin yang di butuhkan tubuh agar tubuh senantiasa fit dan stabil.  Khususnya, di saat-saat berbuka dan sahur.

Keenam, buatlah  jangkar pertahanan puasa dengan menjaga lingkungan pergaulan, khususnya yang dapat merusak nilai pahala ibadah puasa kita. hindari senang bergerombol atau duduk-duduk di pinggir jalan atau ngerumpi yang tak jelas. Diriwayatkan oleh Anas ra, Rasulullah SAW bersabda;

Ada lima perkara yang dapat merusak (pahala) puasa, yaitu: berdusta,menggunjing keburukan orang ,mengadu domda, sumpah palsu dan memandang dengan di sertai syahwat”

Semoga bermanfaat,khususnya pribadi penulis. Selamat menjalankan ibadah puasa 1435 H semoga tunai sebulan penuh. Amin ya Rabbal ‘Alamin

Author: Hairuddin Habziz

Tinggalkan Balasan