Alumni Islam Nusantara Diharapkan Jadi Solusi Kasus Intoleransi

0
435

Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta kemarin secara resmi meluncurkan Pascasarjana Program Magister studi Islam Nusantara. Jurusan yang baru pertama kali ada di Indonesia tersebut diharapkan dapat memperkaya kazanah pemikiran untuk kehidupan bermasyarakat, khususnya untuk memperkuat toleransi beragama.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, dalam orasi ilmiah yang digelar bersamaan dalam peluncuran Pascasarjana Program Magister STAINU Jakarta tersebut, berharap studi Islam Nusantara bisa memberikan jawaban atas berbagai masalah di kehidupan beragama masyarakat yang tak jarang diwarnai kasus-kasus intoleransi.

“Islam Nusantara adalah Islam yang sudah paripurna, karena terbentuk dari dialog antarbudaya di berbagai peradaban. Syiah sudah lama masuk di nusantara ini, demikian juga Suni, dan di sini akan diajarkan semuanya,” ungkap Kiai Said lewat siaran pers, Kamis (4/7).

Melalui studi Islam Nusantara, lulusan Pascasarjana STAINU Jakarta diharapkan bisa memenuhi dua kualifikasi, yaitu akademis dan sekaligus memiliki relevansi sosiologis.

“Langkah (pembelajaran Islam Nusantara) ini menjadi penting, di saat negeri ini masih dilanda berbagai krisis, baik krisis budaya termasuk krisis moral. Prinsip akhlakul karimah dalam semua aspek kehidupan perlu ditegakkan kembali agar bentuk dan dasar negara yang ideal ini menjadi semakin ideal,” tegas Kiai Said.

Direktur Pascasarjana Program Magister STAINU Jakarta HM Ishom Yusqi, mengatakan dalam studi Islam Nusantara akan diajarkan berbagai faksi dan aliran Islam yang ada di Indonesia, termasuk Syiah dan Suni yang dalam perkembangannya muncul berbagai pertentangan.

“Sesuai dengan yang disampaikan Kiai Said tadi, di sini akan diajarkan mulai dari sejarah hingga perkembangannya. Lulusan Pascasarjana STAINU Jakarta diharapkan menjadi figur yang memenuhi kualifikasi untuk memperkuat toleransi kehidupan beragama,” kata Ishom.

Ishom menambahkan, hingga saat ini sudah terdaftar 86 calon mahasiswa, termasuk di antaranya 15 orang dari Thailand dan sejumlah negara sahabat dan tetangga Indonesia.

“Perkuliahan di Pascasarjana STAINU akan dimulai September 2013 nanti, dan ditargetkan wisuda pertama dapat dilaksanakan dua tahun kemudian,” pungkasnya. (Merdeka)

Tinggalkan Balasan