Di Masjid Jami’ Ibrahimy, Dua Mufti Doakan Santri Sukorejo

0
791

Situbondo. Puncak kunjungan para mufti di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo (P2S3) diakhiri di Masjid Jami’ Ibrahimy. Dua mufti yakni Syeikh Prof DR Wahbah Zuhaily (Syiria) dan Syeikh Abdul Karim Dibaghi (Aljazair) berkesempatan menyampaikan pesan kepada ribuan santri dan pengurus pesantren.

Pada kesempatan tersebut Prof DR Wahbah Zuhaily mengingatkan para pengurus dan ribuan santri yang berkesempatan hadir untuk bersungguh-sungguh dalam belajar. Karena ilmu pengetahuan tidak akan diraih tanpa kesungguhan.
Pada akhir ulasannya, pengarang kitab al-fiqhul Islam wa adillaytuhu ini berkesempatan mendoakan pengasuh, para pengurus dan santri demi kebaikan dan kejayaan pesantren.
Pada kesempatan kedua, Syeikh Abdul Karim Dibaghi mengingatkan para santri agar tidak hanya belajar ilmu tapi juga disertai memahami rahasia dan nur dari ilmu pengetahuan yang tengah dipelajari.
Ulama Aljazair ini juga menandaskan bahwa para santri P2S3 hendaknya merasa bangga karena pengasuhnya, KHR A Azaim Ibrahimy adalah santri dari guru di Makkah yakni Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani yang memiliki hubungan langsung hingga Nabi Muhammad SAW.
“Syaikh Azaim adalah berasal dari keturunan orang shaleh dan langsung bersambung dengan Rasulullah SAW,” terangnya (30/3).
Beliau juga mengajak para santi untuk belajar seperti yang telah dianjurkan dalam Kitab Ta’lim Muta’allim seperti cerdas, rakus, sabar, mampu, menghormati guru, serta waktu yang lama.
“Para santri jangan malas, memiliki tekad kuat serta mengamalkan ilmu yang telah diperioleh dalam keseharian,” ungkapnya.
Pada kesempatan terakhir, beliau juga mendoakan kemajuan pesantren dan kebaikan bagi pengasuh, pengurus serta para santri dalam berkhidmat di pesantren dan masyarakat. Tidak lupa beliau juga mendoakan agar negeri ini dijauhkan dari bencana dan musibah.
Para santri sangat antusias mendengarkan dan mengamini doa dua mufti. Ribuan santri terlihat sangat berkeinginan untuk bersalaman dengan dua tokoh internasional ini. Namun karena ketatnya penjagaan, akhirnya kedua mufti bersama Pengasuh P2S3, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy meninggalkan masjid dengan penjagaan ketat keamanan pesantren. (s@if)

Tinggalkan Balasan