Perbedaan orang yang mengikuti ambisi dan yang membuangnya
Perbedaan antara orang yang mengikuti ambisi dan yang membuangnya, cukup dilihat dari cara dan tujuan dalam berusaha. Orang yang mengikuti ambisinya, cara melakukannya sering kali salah dan dan memaksa. Sudah tahu cara yang dia gunakan salah, tapi tetap saja cara tersebut dijadikan jalan untuk meraih apa yang dia harapkan. Sudah tahu sesuatu yang diusahakan tidak bisa diwujudkan, tetap saja memaksa, sehingga menggunakan kekerasan. Dari tujuannya pun, orang yang seperti ini, tidak lain demi untuk kepentingan pribadinya. Tidak mau tahu, apakah sesuatu yang dilakukan itu salah atau mengorbankan banyak orang, yang penting apa yang dia harapkan tercapai.
Sementara orang yang membuang ambisinya tidak demikian. Memang, di dalam hati dan pikirannya tersimpan ambisi, namun dia tidak mengikutinya. Jangan kan sesuatu yang dilakukan itu sudah jelas salah, seusatu yang baik pun ketika tidak bisa diwujudkan, dia tidak menggunakan cara yang salah dan memaksa. Dia pasrah saja pada Allah. Hal ini bukan berarti tidak memiliki keinginan yang kuat atau semangat, tapi untuk menyadari bahwa apa-apa yang diusahakan, jika memang tidak memungkinkan tidak usah dipaksakan. Orang yang seperti ini, ambisi dijadikan ujian untuk dirinya. Ketika ambisi merasuk pada hati dan pikirannya, dia segera sadar bahwa ini bisikan setan dan nafsu yang harus dibuang jauh-jauh, jangan sampai menjadi dasar dari setiap apa yang diusahakan. Seperti inilah orang yang mensucikan dirinya dari ambisi.