Tim CyDa Mengisi Seminar Jurnalistik Bersama Penulis Skenario Film Sang Kyai

0
385

Beberapa waktu yang lalu, Tim Cyber Dakwah (CyDa) satu meja dengan penulis skenario film Sang Kyai, Mas Aguk Irawan, pada acara seminar nasional yang dilaksanakan oleh ISKAB se-Jawa Timur dan DI. Yogyakarta di Pondok Pesantren Darul Ulum Khadijatul Kubra Wedang Tuban Jawa Timur.

Mas Aguk Irawan menyampaikan tentang bagaimana menjadi penulis yang bermanfaat. Beliau mengatakan bahwa menjadi penulis memiliki banyak keuntungan, baik keuntungan dunia maupun akhirat. Keuntungan dunia semisal secara finansial. Beliau memiliki tiga mobil berkat atau hasil dari menulis. Keuntungan akhirat adalah manfaat yang dirasakan oleh para pembaca, semisal buku yang memuat berjuta-juta kata yang memberi manfaat akan dinilai ibadah sesuai jumlah hurufnya.

Penulis yang bersifat tawaddu’ ini, beliau tidak mau mencantumkan nama pribadinya di buku yang beliau terbitkan, malah meminta temannya untuk mencamtukan nama teman tersebut di buku yang beliau tulis. Sifat tawaddu’ beliau terbukti dari penampilannya yang sederhana dan tidak mau diistimewakan. Ketika acara seminar Jurnalistik kemaren, beliau duduk bersama para peserta di belakang, sehingga peserta yang tidak mengenal beliau, disangka masyarakat biasa yang ikut hadir. Baru kemudian beliau diketahui sebagai penulis handal setelah diperkenalkan oleh tuan rumah atau pengasuh pesantren Darul Ulum.

Dalam acara seminar yang dihadiri oleh anggota ISKAB tersebut, Mas Aguk memberikan satu tips yang jitu untuk menulis kata-kata yang bagus dan bermakna, yaitu ketika sakit hati atau bahagia. Sakit hati yang dalam, menurut beliau, akan menjadi ungkapan yang sangat bermakna ketika ditulis.

Sementara Tim Cyber Dakwah menyampaikan, menjadi penulis itu harus bermental yang kuat dan percaya diri. Tidak perlu memikirkan komentar negative dari orang lain ketika mereka membaca tulisan kita yang dianggap jelek. Tim Cyber Dakwah menguatkan argumennya dengan cerita pribadinya yang diuangkapkan meluali pusinya,

Kata-kataku akan terus tertata

Meski kata mereka kata-kataku tak enak dibaca

Kata-kataku akan tetap tercatat pada lembaran

Meski kata mereka kata-kataku tak pantas mendapat pujian

Kata-kataku akan semakin tersusun

Meski kata mereka kata-kataku culun

Kata-kataku akan senantiasa terungkap

Meski kata mereka kata-kataku tidak sesuai tata bahasa yang tepat

Kata-kataku pasti tercipta

Meski kata mereka kata-kataku sebatas kata

Tinggalkan Balasan