Indonesia adalah Negara kepualaun terbesar di dunia. Sebagian besar wilayahnya adalah lautan sebagai penyambung pulau-pulau yang berjumlah sekitar 17 000 lebih.
Yang lebih membanggakan dalam kemajuan produk dalam negeri adalah peralatan tempur yang mampu di kembangkan anak dalam negeri sendiri. Selain memang sudah banyak mengembangkan persenjentaan untuk TNI-AD, TNI-AU, kini yang tebaru pengembangan kapal selam yang tidak kalah dengan produk-produk luar negeri.
PT PAL Indonesia (Persero) berhasil menyelesaikan proyek alat utama sistem persenjataan pesanan TNI-AL, yakni kapal cepat rudal 60 meter. Kapal dengan nomor produksi W00273 itu mengusung nama KRI Sampari-628.
“Kapal ini untuk memperkuat armada TNI-AL dalam patroli laut mengamankan NKRI,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat serah terima KCR 60 meter di galangan PT PAL Indonesia
Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, menyatakan terus mendorong industri pembuatan kapal selam di dalam negeri. Tawaran pembelian kapal selam dari Rusia, Swedia, Belanda, dan Prancis, kata dia, belum menjadi prioritas utama untuk menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Menurut beliau, pembuatan kapal selam di dalam negeri memicu multiplier effect sektor ekonomi. Industri ini diyakini mampu menyerap banyak tenaga kerja. “Banyak tawaran. Seperti kapal selam dari Rusia memang punya efek deterrence dengan jarak tembak 300 kilometer, tapi tidak sesuai dengan kebutuhan kami,” kata Menteri Purnomo seusai serah-terima Kapal Cepat Rudal 60 Meter di galangan kapal PT PAL Indonesia, Rabu, 28 Mei 2014.
Indonesia sedang mengembangkan kapal selam tipe 209 yang pernah dikembangkan oleh Jerman. Pihaknya sudah merancang membuat tiga unit kapal selam tipe 209 dengan menggandeng Daewoo Shipbuilding Marine Engineering (DSME). Dua unit digarap di Korea Selatan dan satu unit di galangan PT PAL Indonesia lewat kerja sama Transfer of Technology.
Ketika banyak tenaga-tenaga terampil di negeri ini, dan kemjuan dari berbagai aspek tentunya memerlukan sumbangsih dari segenap lapisan masyarakat tertama para pejabat negeri ini. Kemajuan tekhnologi tentunya menjadi dambaan bangsa Indonesia. Dari pada sekedar membeli produk asing yang tidak membuahkan hasil apa-apa pada kemajuan bangsa ini.