Dalam konteks kehidupan alam kita, bergerak merupakan suatu aktifitas alamiah yang harus terjadi secara terus-menerus dan tidak boleh berhenti. Semua komponen alam ini pasti bergerak. Bumi bergerak mengelilingi matahari. Matahari bergerak berputar di porosnya, dan semua komponen lainnya di alam semesta ini bergerak sebagai bentuk aktifitas masing-masing sesuai sunnatullah.
Andai saja matahari tidak bergerak naik dari pengharibaannya, manusia tidak akan pernah melihat keindahan dan merasakan kehangatan mentari pagi. Andai saja matahari hanya bergerak sampai tepat di atas kepala manausia dan tidak bergerak lagi, maka betapa menderitanya anak-anak manusia karena menahan terik matahari di siang hari, dan tidak akan pernah melihat betapa indahnya senja di sore hari. Andai saja matahari berhenti di ujung senja, maka bulan yang memancarkan cahaya terangnya di malam gelap gulita tidak akan pernah terlihat oleh mata anak manusia.
Ombak yang menggulung menabrak karang-karang di lautan dan menggulung-gulung hingga ke tepi pantai. Betapa indahnya pemandangan itu. Tentu, keindahan ombak tidak akan pernah tercipta jika air di lautan hanya diam seperti air-air yang menggenang saja. Ombak merupakan hasil dorongan kekuatan angin yang bertiup kencang dan kuat, sehingga air di lautan tergerak saling menghantam dan mengarah ke pinggir menjadi gulungan yang indah dipandang.
Begitu juga, jika hari tidak bergerak-berganti menjadi hari yang lain, maka betapa perihnya penderitaan yang dirasakan oleh seseorang yang merasakan di hari itu, dan betapa waktu terasa sangat lama bagi orang yang merasakan kerinduan dan mungkin tidak akan bertemu lagi karena hari yang ditentukan tidak akan datang, karena hari tidak bergerak-berganti lagi.
Maka, al-harakah atau bergerak dalam kehidupan kita sehari-sehari harus terus terjadi, sebagaimana yang terjadi pada alam semesta. Jika kita mampu memahami dan merasakan dari setiap gerakan komponen alam semesta, maka kita akan terus bergerak dengan cara melakukan serangkaian aktifitas.