Sikap Bijak Generasi Muslim di Hari Valentine’s Day

0
545

Kalangan pemuda kita telah terpedaya oleh penjajahan moral yang terselubung dalam hari kasih sayang. Valentine’s Day disebut ‘Hari Kasih Sayang’, disimbolkan dengan kata ‘LOVE’.

Berbekal pengetahuan semu dan taklid buta pada ajaran yang sebenarnya sudah mengakar dalam kalangan pemuda Indonesia. Padahal kalau kita mau jeli, kata ‘kasih sayang’ dalam bahasa inggris bukan ‘love’ tetapi ‘Affection’. Tapi mengapa di negeri-negeri muslim seperti Indonesia dan Malaysia, menggunakan istilah Hari Kasih Sayang.

Makna ‘love’ sesungguhnya adalah sebagaimana sejarah LUPERCALIA pada masa masyarakat penyembah berhala, yakni sebuah ritual seks/perkawinan. Jadi Valentine’s Day memang tidak memperingati kasih sayang tapi memperingati love/cinta dalam arti seks. Atau dengan bahasa lain, Valentine’s Day merupaka Hari Seks Bebas.

Gerakan sistematis yang marasuk dalam kehidupan kalangan muda Indonesia yaitu tradisi seks bebas inilah yang berkembang saat ini. Padahal di Eropa sendiri tradisi ini mulai ditinggalkan. Maka, semua ini adalah upaya pendangkalan akidah generasi muda Islam. Ingatlah sesungguhnya gerakan non muslim tidak akan berhadap-hadapan dalam mengahanurkan islam, tetapi dengan gerakan yang terselubung itulah akidah dan akhlak kalangan muda muslim Indonesia akan hancur dengan sendirinya tanpa ia sadari .

Dengan demikian, generasi muslim harus mampu menyikapi dengan bijak, agar tidak terpengaruh oleh misi budaya tersebut. Semisal tidak ikut serta merayakannya, tapi juga tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarki untuk menghilangkan budaya tersebut. Sikap bijak dalam berdakwah merupakan karakter dari Islam, yaitu rahmatan lil ‘alamin.

Bagi mereka yang sudah terpengaruh, sikapi dengan cara memberi pengatahuan semisal yang sudah dijelaskan di atas. Jika masih belum mengikuti apa yang kita sarankan, dekatilah dengan cara terus-menerus berusaha mengingatkan dan tidak lupan kita doakan mereka.

Semoga genarasi muda Islam dapat menjadi kebanggan kita, selektif dalam setiap agresi pemikiran, budaya, moralitas asing. Amin

Tinggalkan Balasan