Hati Manusia Sering ‘Kemresek’ Karena Setelannya Tidak Pas
Hati manusia layaknya gelombang radio, butuh setelan yang pas agar gelombang yang dituju terdengar bening dan jernih suaranya. Apabila belum pas, tentu suara radio menjadi terdengar tidak bening atau ‘kemresek’.
“Dalam kehidupan ini, banyak manusia yangkemresek hatinya, karena tidak pas setelannya,” kata Habib Umar Muthohar dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, serta Haul Auliya’ wal Masayikh yang diselenggarakan Pesantren Al-Inshof Plesungan Karanganyar Jawa Tengah, asuhan KH Abdullah Sa’ad, Selasa (21/4) malam.
Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk senantiasa menyelaraskan setelan hati agar menjadi bening. “Majelis dzikir seperti ini merupakan salah satu upaya untuk ngepaske(menyocokkan) gelombang, agar menjadi bening,” tutur ulama asal Semarang itu.
Lebih lanjut diterangkan Habib Umar, hal yang tak kalah penting yakni agar kita juga berterimakasih kepada para orang yang berjasa kepada kita.
“Hati kita bisa jadi bening, itu juga ada sebabnya. Karena jasa para ulama dan kiai, merekalah menjadi sebab hati kita menjadi bening. Makanya digelar acara haul untuk memperingati jasa mereka, sebagai wujud terima kasih kepada mereka,” terang Habib Umar.
Termasuk juga terhadap para pahlawan yang telah ikut memerdekakan bangsa ini. “Tak hanya pantas, tapi wajib bagi kita untuk berterima kasih kepada mereka, dengan mengirim doa,” kata dia.
Pada acara yang dihadiri ribuan jamaah tersebut, turut hadir Rais ‘Aam Idharoh Aliyah JATMAN Habib Luthfi, KH Abdullah Sa’ad, Habib Ali Zainal Abidin, pengurus NU Karanganyar, Bupati, dan Kapolres Karanganyar.
Sumber : NU Online