Sebelum Menikahi, Mending Pikir-Pikir Lagi
Jika kamu merasa harus bertanya setiap menit. Lagi apa? Sama siapa? Kemana? Kok wangi? Kok rapi? Atau bahkan harus menyewa intel untuk mengawasi. Hanya untuk bisa tahu dan meyakinkan diri sendiri bahwa dia “baik baik” aja. Sebelum menikahi, mending pikir pikir lagi.
Jika kamu merasa harus sering sering periksa dompet jika dekat dengannya. Periksa rumah jangan jangan dia masukin tamu yang tidak jelas. Jangan jangan anak anak di telantarkan. Jangan jangan shopingnya habisin uang tabungan. Atau serba jangan jangan yang lain. Sebelum menikahi mending pikir pikir lagi.
Jika kamu merasa saat ia berkata, kamu harus memeriksa kata katanya. Merasa dia tidak jujur dan selalu ada yang di sembunyikan. Yang kamu harus mencatat kata katanya kemudian, kamu kirimkan ke ahli bahasa. Atau harus berkonsultasi ke ahli mimik dan ekspresi. Hanya untuk tahu dia jujur atau tidak. Sebelum menikahi, mending pikir pikir lagi.
Jika kamu tidak percaya bahwa dia merupakan imam yang benar benar bisa memimpin keluarga. Yang kamu harus mempertanyakan setiap keputusannya, skeptis terhadap sudut pandangnya. “Ah, masak gitu? Emang iya? Bener nih? gak salah?. Dan kamu lebih sering mendebatnya daripada “sami’na wa ato’na”. Hanya agar puas meyakinkan diri sendiri. Sebelum menikahi mending pikir pikir lagi.
Jika kamu di awal sudah tidak percaya, kamu tak akan bisa selamanya. Yang sejak awal saja sudah bikin rencana harta gono gini. Anak bakal ikut siapa. Dan sudah merasa dia bukan satu satunya. Sebelum menikahi, mending pikir pikir lagi.
Karena sungguh rumah tangga islam bukan perjanjian gampangan. Yang begitu mudah di sepelekan. Seperti permainan anak kecil. Suka beli. Kalau bosan ganti. Rumah tangga islam adalah janji kebersamaan yang saling membaik kan dalam cinta dan kasih sayang yang sesuai sunnah. Yang Kebersamaannya tidak hanya di dunia. Tapi sampai jannah.
“Karena cinta dalam islam, sehidup semati saja tidak cukup. Tapi se surga”
Sumber : Muslim Stay Handsome