Tips Belajar Rajin
Yang merasa jadi siswa or mahasiswa, nggak ada yang nggak pengen jadi anak rajin. Tul nggak?Coz kata seorang motivator rahasia sukses terbesar adalah “rajin”. Semoga beberapa poin berikut ini akan mengingatkan kita, supaya yang belum merasa rajin belajar menjadi bertambah rajinnya, dan bagi yang sudah rajin tetap terjaga kerajinannya. Oke.
- TATUI (Tata Tujuan Ikhlas), it’s number one!
Why? Ini adalah faktor utama peledak energi kita. Percaya? Nah, tentunya belajar pun pasti begitu, kan..
Kalo masa kecil kita bersemangat karena akan mendapat hadiah dari ortu, alias hadiah menjadi tujuan. Udah gedhe pun justru makin semangat.. tanpa hadiah barang pun.. coz kita udah ngerti ridlo Allah akan senantiasa menyertai kita.. and kitalah sang pemetik hasil belajar itu kelak (bahkan sekarang).
Lihatlah mereka yang belajar hanya terdorong untuk mendapat kerja. Apapun dilakukan sekedar untuk mendapat pekerjaan. Nah.. sayang banget kan.. padahal kita diberikan kemampuan berpikir untuk kreatif, mandiri, dan lebih bermanfaat untuk orang lain dengan ilmu yang kita dapatkan.
- LET (Lihat Ekspektasi Tertinggi)
Aktifitas belajar harus dilakukan sebaik mungkin. Telusuri jawaban rasa keingintahuanmu dengan bertanya dan berdiskusi dengan teman maupun pakar. Jadi teringat salah satu kakak kelas saya: tidak akan melewatkan “ketidakpahaman” pada bagian di salah satu bab pembahasan mata pelajaran di sekolah. Alhasil disaat kelas 2 SMA diapun menghadiri forum untuk “menantang “salah satu teori fisika kelas dunia yang saat itu digunakan sebagai standard. Nah, dengan belajar dengan ekspektasi tertinggi kita di masa depan, kalo perlu kita pasti akan memborong ilmu-ilmu itu, mengantonginya dan kita bawa pulang.
- BAJA (Bagi Jalan)
Naik… naik… ke puncak gunung…tinggi… tinggi sekali…!
Yap, itu kalau kita lakukan dengan satu lompatan sekaligus. Kayaknya belum juga nyampepuncak Himalaya, kita udah menggelepar duluan.
Yang saat ini jadi professor, yang saat ini jadi kiyai, yang saat ini jadi pengusaha hebat nan dermawan dan taat pada perintah Allah, yang saat ini mampu merubah dunia dengan limu dan dakwahnya.. lihatlah.. dahulunya mereka juga memulai dari titik nol, lantas naik pada level 1-level 2-dst.
Untuk memudahkan, bagi program-program kita jadi beberapa bagian. Program-program ini maksudnya adalah “bekal-bekal” yang kita butuhkan untuk hidup kita tersebut. Bisa jadi pula bagian-bagian jalan tiap orang ada yang berbeda, looh (yang sama adalah bekal agama). Semuanya juga diproses oleh waktu dan kecakapan.
InsyaaAllah..
Sumber : Gaul Fresh