Cara Meredam Sakit Hati Terhadap Suami
Kita bisa meresapi peristiwa yang menimpa Kaulah binti Tsa’balah, seorang wanita berakhlak mulia berasal dari Mekkah yang tercatat dalam Al Quran, memiliki suami buruk lisannya. Aus bin shamit.
Suatu saat, sama seperti rumah tangga pada umumnya bertengkar hebat diantara mereka. Keluarlah kalimat menyakitkan dari mulut suaminya, berkata: “Kau bagaikan punggung ibuku”. Kata tersebut bermakna perceraian pada zaman itu. Tetapi Kaulah tidak lantas sedih, galau bahkan curhat kepada salah tempat, dia datangi Rasulullah untuk bermohon pencerahan. Karena Rasulullah berkata pada pemahaman yang ada disesuaikan firman Allah atas ucapan tersebut, Kaulah menjadi sedih, tetapi tidak sampai disana kesedihannya. Berlanjut Kaulah mendekatkan diri kepada Khalik.
Maka turunlah ayat-ayat berikutnya dalam surat Al Mujaadilah yang disampaikan oleh Jibril kepada Rasulullah dan disampaikannya kabar gembira kepada Kaulah.
“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(Al Mujaadilah ayat 1)
Bahwa yang diucapkan suami Kaulah hanyalah hardik serta dusta belaka, dan Allah maha pengampun. Disini dapat kita pahami, bahwasanya kita sebagai istri sudah semestinya bersikap dan berprilaku layaknya Kaulah, yaitu:
1.Berpikir jernih dan tidak cepat putus asa dalam menghadapi masalah didalam rumah tangga.
2.Bermohon petunjuk kepada ahlinya/ustad/ustadzah.
3.Tempat sebaik-baiknya mengadu dan bermohon cahaya pencerahan serta pengampunan hanyanya Allah.
4.Al quran adalah pemberi cahaya/nuur disetiap persoalan.
5.Memberi maaf dan intropeksi diri adalah perbuatan terpuji.
6.Berhati lembut kepada suami adalah penyejuk didalam rumah tangga.
Semoga selalu menjalani biduk rumah tangga dengan cahaya Ilahi disetiap persoalan.
Sumber : Ummi Online